PASBAR, kiprahkita.com - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) resmi mengukuhkan dua nagari, sebagai Kampung Siaga Bencana (KSB).
Kedua nagari itu adalah Sinuruik di Kecamatan Talamau dan Nagari Aia Gadang Barat di Kecamatan Pasaman.
Pengukuhan ini dilaksanakan melalui apel dan simulasi uji Standar Operasional Prosedur (SOP) KSB, Selasa (17/12), di Halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, dikutip dari rilis Dinas Kominfo Pasbar, Rabu (18/12) pagi.
Pembentukan KSB ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di wilayah Pasbar, yang merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Pasbar, Kementerian Sosial RI, dan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Acara tersebut dihadiri oleh Perwakilan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto, Sekretaris Daerah Hendra Putra, dan perwakilan Dinas Sosial Sumbar Syaifullah.
Hadir juga jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI/Polri, PMI, Baznas, koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana), camat, dan stakeholder terkait lainnya.
Dalam amanatnya, Wabup Risnawanto, yang bertindak sebagai pembina apel, menekankan pentingnya kesiapsiagaan bencana di daerah rawan bencana seperti Pasbar.
“Kita tahu bahwa Pasaman Barat sering dilanda bencana, mulai dari gempa bumi, banjir, longsor, hingga kebakaran. Oleh karena itu, kesiapan kita sebagai relawan dan masyarakat sangat dibutuhkan,” ujar Wakil Bupati Risnawanto.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Sosial RI atas dukungannya dalam membentuk Kampung Siaga Bencana di Pasbar.
“Dua nagari telah ditunjuk sebagai percontohan KSB. Namun, orientasi kita tidak hanya pada dua nagari ini saja, melainkan mencakup seluruh wilayah di Kabupaten Pasaman Barat,” tambah Risnawanto.
Kepala Dinas Sosial Pasbar Randy Hendrawan berharap, pembentukan KSB dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Dengan adanya KSB, setiap nagari akan memiliki lumbung sosial yang diisi dengan bantuan logistik dari Kementerian Sosial senilai 350 juta rupiah. Ini sangat bermanfaat dalam menghadapi situasi bencana,” jelas Randy.
Sedangkan Dinas Sosial Provinsi Sumbar Syaifullah, juga menekankan pentingnya mitigasi bencana sebagai langkah antisipasi di daerah rawan bencana.
“Musibah adalah takdir yang tidak bisa dihindari, tetapi dengan mitigasi yang baik, kita bisa meminimalisir dampaknya. Simulasi ini sangat penting agar masyarakat siap dan paham bagaimana bertindak saat bencana terjadi,” ujarnya.
Syaifullah berharap kegiatan apel dan simulasi ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi benar-benar mampu membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Kami berharap KSB bisa berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana ke depannya,” tutupnya.
Dengan adanya pengukuhan ini, diharapkan kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Pasaman Barat semakin optimal, sehingga mampu meminimalisir dampak bencana dan melindungi masyarakat dari risiko yang lebih besar.(kominfopsb)
0 Komentar