PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di Kota Padang Panjang, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 06 Padang Panjang menyelenggarakan pelatihan.
Kegiatan itu bertajuk DIKSAR: Komunikasi Radio Dua Arah, berlangsung selama dua hari, pada 30–31 Desember 2024, dengan waktu efektif 14 jam.
Ketua RAPI Wilayah 06 Padang Panjang Wadriadi (JZ03FBI), didampingi Sekretaris Nova Indra (JZ03AQP) menjelaskan, pelatihan ini sangat penting.
"Ketika terjadi bencana, komunikasi sering kali menjadi kendala utama dalam evakuasi dan pertolongan lainnya. Melalui pelatihan ini, diharapkan persoalan komunikasi dapat diatasi dengan lebih baik," ujar Wadriadi.
Menurutnya, Padang Panjang merupakan wilayah dengan potensi bencana yang cukup besar, seprti gempa bumi, erupsi gunung api, hidrometeorologi, dan bencana lokal seperti kebakaran dan kecelakaan.
Gempa bumi berasal dari Patahan Semangko, patahan kerak bumi sepanjang 1.900 kilometer yang membentang dari Lampung hingga Aceh. Kota ini berada di sisi pertemuan Segmen Sianok (90 km, magnitudo maksimum 7,4) dan Segmen Sumani (90 km).
Sedangkan Erupsi Gunung Marapi, imbuhnya, juga meliputi ancaman aliran lava, piroklastik, gas beracun, dan lahar erupsi. "Sesuai indeks bahaya letusan PVMBG 2011, Padang Panjang masuk dalam kategori KRB III," jelasnya.
Sementara itu, bencana hidrometeorologi yang berpotensi dan sering melanda Padang Panjang eperti angin kencang dan banjir, akibat curah hujan yang tinggi (rata-rata 309,6 mm per tahun). Bencana lokal seperti kebakaran, kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan kerja.
Untuk itu, imbuh Nova, para peserta akan dengan beberapa materi seperti izin penggunaan radio komunikasi, teknik dasar penggunaan radio bagi pemegang IKRAP, dan praktik penggunaan radio komunikasi dua arah.
Sebanyak 50 peserta akan mengikuti pelatihan ini, yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti: Anggota RAPI Padang Panjang dan wilayah lain, personel Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Pabasko, utusan Sispala dan Mapala di wilayah Padang Panjang, dan warga masyarakat yang telah mendaftar kepada penyelenggara.
Adapun target yang ingin dicapai melalui pelatihan ini adalah membina organisasi dan elemen kebencanaan dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Padang Panjang.
Selesai pelatihan, tuturnya, RAPI Padang Panjang juga akan memfasilitasi izin penggunaan radio komunikasi dua arah untuk personel organisasi kebencanaan, serta melatih keterampilan penggunaan radio komunikasi dua arah untuk mendukung penanganan bencana.
Dengan pelatihan ini, RAPI Wilayah 06 Padang Panjang berharap dapat memperkuat koordinasi dan komunikasi saat terjadi bencana, sehingga mitigasi dan penanganan dapat dilakukan dengan lebih efektif. (mus)
0 Komentar