Mengapa Siswa Perlu Membuat Laporan Tugas?
Apa itu Bahasa Indonesia?
PADANG PANJANG, kiprahkita.com –Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional sekaligus bahasa resmi negara Indonesia. Bahasa ini memiliki peran penting sebagai alat pemersatu bangsa dan menjadi sarana utama dalam komunikasi sehari-hari, dunia pendidikan, serta kegiatan resmi kenegaraan.
![]() |
Siswa sebelum menulis di kelas hafal 1 ayat dulu biar lancar menulis |
Mengapa Perlu Belajar Bahasa Indonesia?
Pembelajaran Bahasa Indonesia diperlukan agar kita mampu berkomunikasi secara efektif, memahami dan menghasilkan berbagai jenis teks, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Selain itu, mempelajari bahasa sendiri merupakan bentuk penghargaan dan kecintaan terhadap bangsa dan budaya Indonesia.
Apa Saja yang Diperoleh Selama Belajar Bahasa Indonesia?
Selama kelas IX, saya mempelajari berbagai jenis teks, seperti teks rekon, deskripsi, eksplanasi, dan puisi. Saya juga dilatih menulis karya tulis, mempublikasikan tulisan di Kompasiana, serta melakukan presentasi dan diskusi. Semua kegiatan tersebut membantu meningkatkan kemampuan saya dalam menulis dan berbicara secara percaya diri.
Mengapa Siswa Perlu Membuat Laporan Tugas Mereka?
Membuat laporan tugas merupakan bagian penting dari proses belajar. Laporan tidak hanya menjadi bukti bahwa siswa telah menyelesaikan tugasnya, tetapi juga melatih kemampuan menyusun informasi secara sistematis dan logis.
Dengan membuat laporan, siswa belajar bertanggung jawab atas apa yang telah mereka kerjakan, sekaligus meningkatkan kemampuan menulis, berpikir kritis, dan mengevaluasi hasil kerja sendiri maupun kelompok.
Selain itu, laporan juga dapat menjadi media refleksi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar, sehingga ke depannya dapat melakukan perbaikan. Kegiatan ini juga melatih kedisiplinan, kerapian, dan keterampilan akademik yang akan bermanfaat dalam jenjang pendidikan berikutnya maupun dunia kerja kelak.
Laporan dilengkapi
Cover atau halaman Depan
Judul Laporan
Nama Siswa
Kelas Siswa
Identitas Sekolah
Madrasah Tsanawiyah Negeri
Padang Panjang
Tahun Pelajaran 2024/2025
Kata Pengantar
Daftar Isi
Contoh Kata Pengantar
Saya bersyukur kepada Allah SWT atas segala kemudahannya selama proses belajar dan penyusunan laporan kumpulan tugas Bahasa Indonesia. Laporan terkait rangkuman tugas yang saya kerjakan selama tahun pembelajaran 2024/2025. Tugas yang diberi dapat mengasah tata bahasa saya dan membuat imajinasi saya lebih terbuka. Laporan ini saya kerjakan sebagai tanggung jawab terakhir di kelas 9.
Saya berterima kasih kepada Buk Yusriana Guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran. Berkat bimbingan beliau saya dapat menyelesaikan tugas saya selama proses belajar. Saya juga berterima kasih kepada orang tua saya yang memberi dukungan. Terima kasih juga saya ucapkan pada teman-teman yang ikut membantu dan mendukung selama proses penyusunan laporan ini.
Saya menyusun laporan ini dengan mengeluarkan seluruh kemampuan yang saya peroleh dari proses pembelajaran di kelas 9 ini. Laporan ini tanggung jawab saya yang dapat menilai proses pembelajaran saya selama ini. Semoga dengan laporan yang saya kerjakan ini bisa menjadi penolong saya bagi saya kedepannya.
Di akhir kata, saya harap laporan yang saya kerjakan ini memberikan manfaat dalam proses pembelajaran saya. Ilmu yang saya peroleh saya harap menjadi bekal yang kuat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saya terus berusaha agar menjadi lebih baik kedepannya. Terima kasih kepada semua yang telah memberikan dukungan dan membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.
Contoh Pendahuluan
Bahasa Indonesia merupakan salah satu sarana utama dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan menuangkan ide secara tertulis. Salah satu bentuk keterampilan menulis yang penting untuk diasah adalah menulis teks essay. Teks essay memungkinkan penulis menyampaikan gagasan, pendapat, serta solusi terhadap suatu permasalahan secara runtut dan logis.
Untuk mendukung pengembangan kemampuan tersebut, kami selenggarakan kegiatan Lomba Menulis Teks Essay yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitis dan argumentatif peserta, sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
Laporan ini disusun sebagai dokumentasi pelaksanaan lomba, yang mencakup latar belakang, tujuan, proses pelaksanaan, hasil kegiatan, serta evaluasi dari lomba menulis teks esai yang telah dilaksanakan.
Sebaiknya kata pengantar dan pendahuluan membahas jenis lombanya misal lomba Menulis Teks Cerpen Online.
Isi Laporan
1. Ketersediaan Sarana Belajar
Sarana pembelajaran yang tersedia cukup memadai, seperti buku pelajaran, akses internet, perangkat multimedia, serta platform publikasi seperti Kompasiana. Fasilitas-fasilitas ini sangat mendukung proses pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif.
2. Metode Pengajaran Guru
Guru Bahasa Indonesia mengajar dengan metode yang menyenangkan dan interaktif. Beliau sering memberikan contoh-contoh nyata, membuka ruang diskusi, serta memberikan tantangan menulis yang kreatif. Selain itu, guru juga memberikan dukungan penuh dalam proses publikasi tulisan, yang sangat membantu pengembangan kemampuan menulis saya.
3. Keaktifan Saya dalam Belajar
Saya aktif mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran, berpartisipasi dalam diskusi, menyelesaikan tugas menulis, serta mempublikasikan tulisan saya. Saya juga berinisiatif mencari referensi tambahan dan melakukan perbaikan terhadap tulisan berdasarkan masukan dari guru.
4. Laporan Tulisan di Kompasiana
Selama pembelajaran, saya telah mempublikasikan beberapa tulisan di Kompasiana, antara lain:
1. Peta Konsep Hidupku (30 Agustus 2024)
https://www.kompasiana.com/289/66d0847ac925c446ff0d72a2/peta-konsep-hidupku
2. Aku Menyesal Menganggapnya Enteng (26 September 2024)
https://www.kompasiana.com/289/66f49d4534777c23db1b4632/aku-menyesal-menganggapnya-enteng
3. Hari Raya dan Ayam Lado Hijau Koto Gadang (6 Oktober 2024) https://www.kompasiana.com/289/6702a61734777c5cdb22c0d2/hati-raya-dan-ayam-lado-hijau-koto-gadang
Kamu Bisa Membaca tulisan itu dengan mengklik link.
4. Lebih dari Sekedar Aku (13 November 2024)
Cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" menceritakan tentang kejadian menegangkan yang dialami tokoh "Aku". Cerita ini berlatar di rumah sakit. Latar tempat ini dapat dikenali dari beberapa paragraf yang menunjukkan ciri-ciri rumah sakit. Latar waktunya terlihat terjadi pada malam hari.
Cerpen diawali dengan tokoh "Aku" yang merasa terganggu. Ia sudah mulai bosan membaca buku dan ingin pulang, namun hal itu mustahil. Ia hanya bisa membaca bukunya. Karena sibuk membaca, ia tidak ikut bergabung dengan para sepupunya.
Melihat hal itu, para sepupunya marah dan mempergunjingkannya. "Aku" yang mendengar pembicaraan tersebut menjadi marah dan mendatangi mereka. Ia menanyakan alasan mereka membicarakannya. Terjadilah adu mulut yang membuat suasana menjadi tegang. Di tengah keributan, seorang dokter keluar dari ruang operasi.
Seluruh keluarga berlari menghampiri dokter tersebut. Ia menyampaikan bahwa operasi kakek mereka berhasil. Keluarga pun merasa bahagia karena kakek selamat dari bahaya. Suasana menjadi haru dan penuh syukur, padahal sebelumnya hampir terjadi keributan besar.
Perasaanku saat membaca cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku" adalah emosi, tegang, dan bahagia. Perasaan emosional muncul saat "Aku" mendatangi para sepupu yang mempergunjingkannya. Ketegangan terasa ketika "Aku" dan para sepupunya beradu mulut dan hampir baku hantam. Namun, di akhir cerita, suasana berubah menjadi bahagia karena operasi kakek berhasil. Semua keluarga mengucap syukur atas kabar gembira tersebut.
Aku menyadari bahwa tokoh "Aku" adalah seorang laki-laki. Hal ini kutahu dari paragraf yang menyebutkan tentang hobi anak laki-laki, yaitu bermain game. Selain itu, ketika "Aku" mengatakan bahwa ia sepantaran dengan Edo, aku semakin yakin bahwa ia laki-laki.
Selanjutnya, suasana dalam cerpen ini terasa sunyi. Hal ini terlihat dari kalimat "Derit nyaring kursi tua membuat beberapa orang menoleh" dan "Walau mereka berbicara dengan suara rendah." Karena suasana sunyi, suara bisik-bisik pun terdengar jelas. Inilah yang menyebabkan suara gaduh yang didengar tokoh "Aku" menjadi terasa mengganggu.
Latar tempat dalam cerpen ini adalah rumah sakit. Aku menyadarinya dari kalimat "Operasi berhasil." Sudah sangat jelas bahwa kalimat itu menunjukkan bahwa cerita berlangsung di rumah sakit, karena operasi umumnya dilakukan di sana. Selain itu, kalimat "Seruan syukur berdengung di ruangan" juga menunjukkan bahwa mereka berada di ruangan rumah sakit.
Perasaan "Aku" ketika ingin mendatangi para sepupunya adalah marah. Hal ini dapat dilihat dari ketidaksukaannya terhadap sepupu-sepupunya yang mempergunjingkannya. Ia mengungkapkan bahwa ia tidak tahan dengan sikap mereka. Kalimat "Kemarahan memenuhi dadaku" menjelaskan perasaan marah tersebut.
Kalimat "Kamu tidak mau bergabung dan itu mengganggu" menunjukkan bahwa Bahar tidak suka jika "Aku" hanya sibuk sendiri. Bahar merasa bahwa dalam situasi seperti ini, seharusnya keluarga saling menguatkan, bukan menyendiri.
Pada paragraf keempat cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku", ide pokoknya terletak di awal paragraf, yaitu "Aku tidak tahan lagi." Paragraf ini memiliki empat kalimat penjelas, yaitu: aku harus bicara menegur mereka, menggunjingkan orang di depannya, kemarahan memenuhi dada, aku mengentakkan kaki, dan derit kursi membuat orang menoleh.
Sudut pandang adalah cara atau posisi pengarang dalam menyampaikan cerita kepada pembaca. Sudut pandang menentukan dari perspektif siapa cerita dikisahkan dan memengaruhi pemahaman pembaca terhadap alur, tokoh, serta peristiwa dalam cerita.
Ada tiga jenis sudut pandang, yaitu orang pertama (aku atau saya), orang kedua (kamu), dan orang ketiga (dia atau mereka). Masing-masing sudut pandang memiliki ciri khas tersendiri yang membentuk kedekatan atau jarak antara cerita dan pembaca.
Sudut pandang orang pertama adalah ketika narator merupakan tokoh dalam cerita. Cerita disampaikan melalui pandangan, pikiran, dan perasaan tokoh tersebut. Sudut pandang ini sering digunakan untuk menggambarkan pengalaman pribadi. Seperti dalam cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku", yang menggunakan sudut pandang orang pertama. Tokoh utama menggunakan kata ganti "Aku" dan cerita berpusat padanya.
Dalam cerpen "Yang Lebih Penting dari Aku", banyak paragraf yang menggunakan sudut pandang orang pertama, salah satunya paragraf keenam: "Kukepalkan tangan, aku berbicara di antara gigi yang terkatup. 'Aku tahu, tadi kalian membicarakanku. Maaf kalau aku tidak bisa ikut mengobrol. Aku memilih membaca karena aku ingin tenang.' 'Siapa yang membicarakanmu? Kami berbicara sendiri dari tadi,' sahut Marlina yang disambut anggukan oleh yang lain.
Mereka bersahutan cukup ramai sehingga beberapa pasang mata mengamati kami." Jika sudut pandang ini diubah menjadi orang ketiga, maka menjadi: "Ia mengepalkan tangan. Ia berbicara di antara gigi yang terkatup. 'Aku tahu, tadi kalian membicarakanku. Maaf kalau aku tidak bisa ikut mengobrol.
Aku memilih membaca karena aku ingin tenang.' 'Siapa yang membicarakanmu? Kami dari tadi berbicara sendiri,' sahut Marlina yang disambut anggukan oleh yang lain. Mereka bersahutan cukup ramai sehingga beberapa pasang mata mengamati mereka."
Dalam cerpen ini terdapat kata-kata yang sebelumnya belum kuketahui artinya. Kata gundah berarti cemas, gelisah, atau bimbang. Menggunjingkan berarti membicarakan atau mengumpat orang lain. Deru berarti suara keras, dan berdengung berarti bergema. Semua makna ini kupahami dari konteks kalimat dalam cerpen.
Selain itu, aku menemukan kata lain seperti mustahil, berhamburan, dan terkatup. Tanpa melihat kamus, aku bisa memahami maknanya dari kalimat-kalimat bantu. Kata mustahil berarti tidak mungkin terjadi. Contohnya saat "Aku" mengatakan ia mustahil pulang karena keluarga sedang berkumpul. Berhamburan berarti berlari atau tersebar secara ramai-ramai, dan terkatup berarti tertutup rapat. Arti kata-kata ini kupahami dari konteks kalimat yang mendukung.
Tulisan di atas belum Saya publikasikan.
5. Puisi: Penerang Jiwaku, Billie (4 Mei 2025)
Penerang Jiwaku, Billie
Kau lahir dari ruang gelap dan sunyi,
tak ada sorak, hanya sepi yang saksi,
namun suaramu tumbuh jadi harmoni,
menyembuhkan hati yang nyaris mati.
Tics dan tangis kau peluk perlahan,
bukan untuk disembunyi atau dilawan,
tapi dirangkai jadi nada harapan,
membimbing jiwa yang hampir tenggelam.
Langkahmu lirih tapi penuh daya,
meski luka masih tinggal di dada,
kau ajarkan kita untuk percaya,
bahwa gelap pun bisa bercahaya.
Dunia tak selalu paham makna tangis,
namun kau ubahnya jadi karya manis,
membasuh jiwa yang mulai terkikis,
menyalakan pelita dalam hati yang statis.
Separuh jiwaku ada padamu kini,
dalam setiap bait yang kau nyanyikan sunyi,
kau bukan sempurna tapi kau berarti,
dan itu cukup untuk menjadi pelangi.
Puisi di atas juga belum Saya publikasikan.
6. 5 Alasan memilih Slow Living di Painan Saat Liburan (20 Januari 2025)
https://www.kompasiana.com/289/678e7daa34777c320f1766a3/5-alasan-memilih-slow-living-di-painan-saat-liburan
7. Analisa Peristiwa Cabut di Sekolah: Penyebab, Dampak, dan Solusinya (30 Januari 2025)
https://www.kompasiana.com/289/679a7ef134777c13e47a8202/analisa-peristiwa-cabut-di-sekolah-penyabab-dampak-dan-solusinya
Itulah semua karya tulis yang sudah Saya publikasikan di kelas IX.
Penutup
Selama satu tahun pelajaran, saya telah mempelajari dan memahami berbagai jenis teks, seperti teks rekon, deskripsi, eksplanasi, dan puisi. Saya juga mampu menerapkan pengetahuan tersebut dalam praktik menulis, termasuk mempublikasikan karya di platform Kompasiana.
Salah satu tulisan Saya malah terkategori Pilihan. Bangga Saya. Seluruh kegiatan tersebut sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan menulis, berbicara, berpikir kritis, serta menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
Saya berharap madrasah terus mendukung kegiatan literasi siswa dengan menyediakan fasilitas yang memadai, seperti ruang menulis, lomba karya tulis, serta sarana publikasi digital dan cetak. Kepada guru, saya berharap dapat terus membimbing dengan sabar dan kreatif, serta memberikan tantangan menulis yang beragam agar kami semakin termotivasi.
Untuk diri saya sendiri, saya bertekad untuk lebih rajin membaca, konsisten menulis, dan terus mempertahankan semangat belajar serta berkarya di bidang literasi.
Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai proses dan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia selama satu tahun penuh, serta menjadi motivasi bagi saya dan para pembaca untuk terus mencintai bahasa dan budaya kita sendiri.
Daftar Pustaka
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2021). Buku Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/MTs.
2. Kompasiana.com.
3. ChatGPT OpenAI (sebagai pendamping latihan menulis dan penyempurnaan teks).
4. Catatan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 9.
5. Artikel dan referensi online lainnya yang relevan dengan topik tulisan. (Yus/Fajri/*9J)
0 Komentar