"Tanah Datar Bersih”: Gerakan Bersama Menata Masa Depan yang Asri dan Sehat
TANAH DATAR, kiprahkita.com –Di tengah tantangan lingkungan yang semakin kompleks, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menginisiasi sebuah gerakan penting: “Tanah Datar Bersih”. Program ini tidak hanya berorientasi pada kebersihan fisik, tetapi juga menjadi gerakan moral untuk menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Dipimpin langsung oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, gotong royong massal yang melibatkan sekolah, instansi pemerintahan, wali nagari, dan masyarakat ini menjadi awal dari perubahan besar menuju kabupaten yang lebih bersih, asri, dan nyaman.
![]() |
Bupati Tanah Datar beserta Istri |
Membangun Kesadaran dari Akar Rumput
Dalam sambutannya, Bupati Eka Putra menegaskan bahwa pembangunan daerah tak bisa dilepaskan dari peran aktif masyarakat. Menurutnya, masyarakat yang memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya merupakan pondasi utama bagi kemajuan daerah. “Kita memimpikan Tanah Datar yang terus bergerak ke arah kemajuan. Untuk itu, kita perlu membangun masyarakat yang peduli,” ujarnya.
Pengelolaan sampah, lanjutnya, bukan hanya persoalan teknis, melainkan masalah kebiasaan dan kesadaran. Sampah yang dibiarkan berserakan bukan sekadar merusak pemandangan, tetapi juga dapat menimbulkan pencemaran, gangguan kesehatan, dan mengganggu kelestarian alam.
Menghidupkan Kembali Gotong Royong
Gotong royong telah lama menjadi identitas masyarakat Minangkabau. Sayangnya, semangat itu mulai memudar seiring derasnya arus individualisme dan perkembangan teknologi. Inisiatif “Tanah Datar Bersih” menjadi momentum untuk menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong sebagai bentuk kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian sosial.
Dengan turun langsung ke lapangan, masyarakat tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan yang kini semakin langka. Anak-anak sekolah, pegawai, perangkat nagari, hingga orang tua turun tangan. Kebersamaan inilah yang diharapkan mampu menanamkan nilai kebersihan sebagai budaya, bukan sekadar rutinitas.
Pendidikan dan Inovasi: Kunci Keberlanjutan
Keseriusan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar tidak berhenti pada kegiatan gotong royong. Bupati Eka Putra turut mendorong pembentukan manajemen pengelolaan sampah yang lebih sistematis di tingkat nagari, termasuk pendirian bank sampah yang dapat menjadi sumber ekonomi sirkular masyarakat.
Selain itu, sekolah didorong mengadakan program “menabung sampah”, di mana siswa diajak memilah dan menyetorkan sampah ke bank sampah. Ini bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter yang membentuk generasi peduli lingkungan sejak dini.
Gagasan ini sangat visioner. Anak-anak tidak hanya diajarkan teori, tetapi dibentuk secara langsung melalui pengalaman nyata. Mereka dilatih untuk peduli, bertanggung jawab, dan berpikir kreatif mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai.
Harapan Menuju Masa Depan Bersih
Harapan Bupati agar gerakan ini tak menjadi “kegiatan sesaat” merupakan tantangan utama yang kini dihadapi. Keberlanjutan adalah kunci. Oleh karena itu, gerakan ini perlu mendapat dukungan luas dari berbagai pihak: lembaga pendidikan, organisasi pemuda, media, dan tokoh masyarakat.
Kesadaran lingkungan harus ditanamkan bukan hanya melalui kegiatan fisik, tapi juga lewat narasi publik, pelatihan, lomba kebersihan, dan dukungan regulasi. Gotong royong perlu didampingi inovasi dan edukasi. Dengan kombinasi itu, bukan tidak mungkin “Tanah Datar Bersih” menjadi contoh nasional dalam membangun budaya bersih berbasis lokalitas.
Penutup
“Tanah Datar Bersih” bukan sekadar kampanye kebersihan, melainkan investasi jangka panjang dalam membangun karakter masyarakat. Ketika setiap individu merasa memiliki tanggung jawab atas lingkungannya, saat itulah pembangunan sejati berlangsung. Dan dari tanah yang bersih, akan tumbuh generasi yang sehat, cerdas, dan beradab.
Gerakan bersih-bersih yang kini marak di berbagai kabupaten dan kota di Indonesia merupakan bagian dari Gerakan Indonesia Bersih (GIB), sebuah inisiatif nasional yang diluncurkan pada 28 April 2019. Peluncuran ini dilakukan di area Car Free Day Bundaran HI, Jakarta, dan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan, bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
![]() |
GIB Kalimantan Timur |
Sejarah dan Tujuan Gerakan Indonesia Bersih
Gerakan Indonesia Bersih (GIB) bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar lebih peduli dalam mengurangi produksi sampah dan mengelola sampah harian dengan baik.
Inisiatif ini tidak hanya fokus pada kebersihan fisik lingkungan, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Implementasi di Daerah
Sejak peluncurannya, GIB telah diadopsi oleh berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Tanah Datar dengan program "Tanah Datar Bersih". Program ini melibatkan pemerintah daerah, sekolah, instansi pemerintah, dan masyarakat dalam kegiatan gotong royong massal untuk membersihkan lingkungan. Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menekankan pentingnya membangun kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah dan menghidupkan kembali semangat gotong royong sebagai bagian dari budaya lokal Minangkabau.
Sumber Informasi Resmi
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Gerakan Indonesia Bersih, Anda dapat mengunjungi situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di pslb3.menlhk.go.id. Situs ini menyediakan berbagai informasi terkait program, kebijakan, dan kegiatan yang mendukung pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan di Indonesia.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Dinas LH Kaltimprov
0 Komentar