Sulaiman Soroti Labkesda, RIPPARDA, dan Risiko Bencana

PASAMAN BARAT, kiprahkita.com Jajaran DPRD Pasaman Barat, gelar rapat Badan Anggaran (Banggar) bersama pimpinan AKD (Alat Kelengkapan Dewan) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Jumat, 14 November 2025. Rapat yang berlangsung di ruang Bamus DPRD, membahas rancangan awal RAPBD (Rencana  Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah) Tahun Anggaran 2026.

Rapat Banggar dipimpin Penanggung Jawab Banggar DPRD Pasaman Barat Tahun 2026, Dirwansyah, yang juga Ketua DPRD setempat, Anggota Komisi IV dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sulaiman,  pada kesempatan itu sampaikan, usulan strategis dinilai penting untuk mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan.

Salah satu sorotan yang disampaikan adalah penguatan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), memiliki potensi besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Labkesda, unit pelaksana teknis di bawah Dinas Kesehatan, berperan memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium kepada warga, untuk kesehatan klinis maupun lingkungan.

Menurut Sulaiman, Labkesda harus didorong menjadi lembaga yang mandiri dan produktif. Dengan kelengkapan alat dan SDM bersertifikasi, Labkesda bisa menjadi sumber PAD sekaligus mendukung UMKM melalui layanan sertifikasi produk seperti air minum galon dan lainnya.

Selain sektor kesehatan, Sulaiman, mengusulkan penganggaran untuk penyusunan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA). Dokumen ini dinilai krusial sebagai acuan strategis dalam pengembangan dan pemasaran sektor pariwisata Pasaman Barat. 

RIPPARDA diharapkan mampu memperkuat daya saing daerah, menarik minat investor, serta menjadi dasar dalam alokasi anggaran dan investasi pariwisata yang berkelanjutan.

Dalam rapat Banggar, Sulaiman, juga soroti pentingnya kajian risiko bencana dan pemetaan wilayah rawan sebagai bagian dari perencanaan tata ruang dan strategi mitigasi. Ia mengingatkan bahwa Pasaman Barat belum ikut serta dalam simulasi bencana skenario gempa megathrust dan tsunami yang digelar di Sumatera Barat tahun ini. 

Padahal, kajian risiko bencana bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, kerentanan, dan kapasitas wilayah dalam menghadapi bencana, kata kader PKS Pasaman Barat itu, mengakui 

“Saya selaku wakil rakyat di Pasaman Barat akan terus berkomitmen dengan berjuang dalam menyerap aspirasi masyarakat ke arah yang lebih baik. Kita harus mempunyai rencana, peta, dan kajian. Ketiganya itu agar semuanya bermanfaat dan tepat dalam penggunaan anggaran,” tegasnya.

Rapat Banggar ini, ulas mantan Ajudan Wakil Gubernur, Nasrul Abit itu, menjadi momentum penting bagi DPRD dan TAPD untuk menyelaraskan visi pembangunan daerah yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing. Usulan-usulan yang disampaikan diharapkan dapat menjadi bagian integral dari RAPBD 2026 demi kemajuan Pasaman Barat di berbagai sektor strategis. (gmz)

Posting Komentar

0 Komentar