Penyerahan Bantuan untuk Santri Kauman yang Terdampak Galodo Selaras Air, Agam

Penyerahan Bantuan untuk Santri Kauman yang Terdampak Galodo Selaras Air, Agam

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang melalui Kantor Layanan (KL) Lazismu Pontren Kauman menyalurkan bantuan bagi dua orang santri Pesantren Kauman yang berasal dari Nagari Selaras Air, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam yang terdampak musibah banjir bandang atau galodo pada Kamis, 27 November 2025 Lalu.

Penyerahan bantuan Oleh Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah, Dr. Derliana, MA kepada Yosza Mariana (santri kelas XII Sain Tech) dan turut didampingi oleh Wadir I Surya Bunawan, Wadir II Drs. H. Amel Dahlan, dan Ketua KL Lazismu Pontren Kauman, Insan Adha Hasibuan.

Kedua santri tersebut, Pranditia Excel dan Yosza Mariana merupakan warga Selaras Air Timur, Kecamatan Palembayan yang rumahnya terdampak galodo. Kondisi ekonomi keluarga mereka ikut terganggu lantaran orang tua bekerja secara serabutan di kampung. Sementara kedua santri tetap harus melanjutkan pendidikan di Padang Panjang.

Pranditia Excel, santri Kelas XII ITT yag juga ikut terdampak, juga mendapatkan bantuan dari Pesantren Kauman, yang diserahkan langsung oleh Mudir, Dr. Derliana, MA.

Pranditia Excel, saat ini duduk di kelas XII Internasional Timur Tengah (ITT) dan merupakan santri penghafal Al Quran, berdasrakan keterangan dari Excel, rumah tidak kena musibah galodo, namun di sekitar rumahnya kena galodo, dan mungkin inilah keajaiban yang diberikan oleh Allah kepada santri penghafal Al Qur’an. Saat ini Pranditia Excel sudah mempunyai hafalan tahfiz 5 juz, dan bercita-cita melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah.

Sementera Yosza Mariana merupakan santri kelas XII Sains Tech, bercita-cita melanjutkan Pendidikan ke Jerman, Rumahnya ikut terdampak bencana galodo, sementara orang tuanya merupakan petani, Yosza saat ini sudah mempunyai hafalan Tahfiz Al Quran 4 juz, dan keleurganya saat ini masih berada di pengunsian. 

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Mudir Pondok Pontren Kauman Muhammadiyah, Dr. Derliana, MA, pada Rabu (3/12/2025) di Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang. Masing-masing santri mendapat bantuan berupa biaya pendidikan untuk dua bulan ke depan (Desember-Januari) serta uang jajan sebesar Rp. 250.000 per orang.

Derliana berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban orang tua para santri yang tengah diuji dengan musibah ini. Ia juga berpesan agar kedua santri tetap tabah dan sabar dalam menghadapi ujian kehidupan. “Mereka sedang menghadapi dua ujian sekaligus, ujian sekolah dan ujian musibah. Semoga Allah memberi kekuatan dan ketabahan bagi mereka,” ujarnya.

Momen penyerahan bantuan berlangsung penuh haru. Yosza menerima bantuan tersebut dengan deraian air mata, dan pelukan hangat dari Derliana makin menambah suasana emosional. 

Penyerahan bantuan ini turut didampingi oleh para Wakil Mudir, Sekretaris dan Ketua KL Lazismu Pontren Kauman, Insan Adha Hasibuan. Pihak pesantren menegaskan komitmennya untuk membantu santri yang terdampak bencana serta mengajak seluruh guru dan santri untuk memperkuat solidaritas dalam menghadapi berbagai musibah yang terjadi. (Zainal TVMU)*

Pelukan hangat dan kasih sayang Mudir kepada santri korban Galodo Selaras Air, Agam.



Foto Penyerahan Bantuan

Kondisi Daerah

Bencana banjir bandang atau galodo yang menerjang Nagari Salareh Aia (Nagari Selaras Air), Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, meninggalkan duka mendalam dengan hilangnya satu kampung secara total. Dilansir dari Tribun Padang. Kampung di Jorong Subarang Aia yang berada tepat di aliran sungai, kini hilang tanpa jejak setelah disapu galodo pada Kamis sore (27/11/2025).

Pranditia Excel, saat ini duduk di kelas XII Internasional Timur Tengah (ITT) dan merupakan santri penghafal Al Quran, berdasrakan keterangan dari Excel, rumah tidak kena musibah galodo, namun di sekitar rumahnya kena galodo, dan mungkin inilah keajaiban yang diberikan oleh Allah kepada santri penghafal Al Qur’an. Saat ini Pranditia Excel sudah mempunyai hafalan tahfiz 5 juz, dan bercita-cita melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah.

Permukiman yang sebelumnya dihuni belasan Kepala Keluarga (KK) itu kini hanya menyisakan bongkahan batu besar dan puing tak beraturan.

Foto Tribunnews

Wali Nagari Salareh Aia Timur, Ahmad Fauzi, menyatakan bahwa kampung tersebut "bukan hanya habis, tapi sudah hilang total," dan titik awal pendirian rumah pun tidak diketahui lagi. Total rumah yang hilang di kampung tersebut diperkirakan mencapai 70 unit. Sementara ratusan rumah lainnya mengalami kerusakan.

Salah seorang warga, Dodi Eka Putra (52), yang berhasil selamat karena tidak berada di lokasi, menyaksikan rumah-rumah tetangganya rata dengan tanah dan sebagian besar penghuninya meninggal dunia. Ia menyebut rumah-rumah yang berjejeran dekat aliran sungai kini hanya menyisakan batu-batu berukuran besar.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkapnya, silakan kunjungi laman "Tribunpadang.com-Kampung Subarang Aia Hilang Tanpa Jejak Disapu Galodo di Agam, Menyisakan Bongkahan Batu dan Puing". Tentu suatu keajaiban dari Allah saat rumah kedua siswa tersebut selamat. Maha Perkasa Allah.

Posting Komentar

0 Komentar