Mengenal Buya Haroun 'l Ma'any Bapak Ilmu Falak dari Kota Serambi Mekah

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Kota Padang Panjang yang sejuk menyimpan kebesaran sejarah. Banyak tokoh besar yang dilahirkan dan berkembang di kota ini, di antaranya adalah Buya Haji Haroun 'l Ma'any, ahli Ilmu Falak dan memiliki banyak murid yang hebat dalam ilmu hisab.


Nama-nama besar lainnya yang eksis dari kota berjuluk Serambi Mekah itu di antaranya Dr. Karim Amarullah, Prof. Hamka, Rang Kayo Rahmah El-Yunusiyyah, Rasuna Said, AR Sutan Mansur, Muhammad Yamin, dan lain-lain.


Nama Buya Haroun El-Ma'any memang sudah jarang terdengar disebut, seiring semakin jauhnya perjalanan zaman, kalau dihitung dari saat beliau meninggal dunia beberapa tahun lalu. Padahal beliau adalah ulama, sekaligus ilmuwan besar yang lahir dan berkiprah di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat.


Selain dikenal sebagai sosok ilmuwan, ulama, pendakwah, dan pemimpin umat, beliau juga seorang ahli Ilmu Falak. Ratusan muridnya sudah menjadi pengembang ilmu tersebut hingga saat ini, sehingga memudahkan umat Islam dalam beribadah, misalnya dalam hal menghisab jadwal shalat, imsakiyah Ramadhan, penetapan 1 Syawal, pembuatan kalender masehi dan hijriyah, dan hari-hari besar Islam lainnya.


Selama hayatnya, beliau mendarmabaktikan diri dan ilmunya untuk kemajuan umat Islam dan memimpin umat di Kota Padang Panjang. Hampir setiap waktu shalat, beliau berjalan kaki dari kediamannya di Guguak Malintang menuju Masjid Raya Jihad. Di masjid itu, beliau adalah imam tetap sekaligus jadi narasumber utama pada setiap kegiatan pengajian.


Buya Haroun El-Ma'any adalah juga direktur Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah (KMM) Kauman Padang Panjang, sebuah madrasah yang menyemai bibit-bibit muballigh dan calon pimpinan umat yang didirikan oleh Inyiak Rasul dan untuk pertama kalinya dipimpin Buya Hamka.


Kini, madrasah itu telah mengembangkan diri dan tergabung ke dalam satu wadah bernama Pondok Pesantren Muhammadiyah Kauman.


Buya Haroun, begitu beliau akrab disapa, juga terlibat aktif dalam mendirikan memimpin Fakultas Ilmu Agama Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), dengan salah satu lembaga pendukungnya Takhassus Al-Falakiyah sebagai lembaga khusus mendidik calon-calon ahli hisab. Buya Haroun juga pernah menjadi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat.


Salah seorang murid beliau, Prof. HM Yunan Yusuf pernah menyebut, dulu pihaknya pernah berusaha untuk memberikan gelar doktor honoris causa kepada beliau, tetapi lantaran kebingungan tentang disiplin ilmu apa yang diberikan, karena beliau ensiklopedia berjalan di zamannya, sama kayak sekarang google sekarang.

 

Pemikiran Buya Haroun sangat luar biasa. Bacaannya sangat banyak, dan referensinya kuat, sehingga membangun pemahamannya terhadap sesuatu mantap, kuat dan kokoh.


Nama Buya Haroun El-Ma'any bersama Harun Nasution dan Mukti Ali memiliki benang merah dalam perkembangan pemikiran keislaman di Indonesia dan Asia Tenggara. Mereka berpikir bebas melampaui zamannya.


Buya Haroun meninggal dunia pada 18 November 1987 dalam usia 81 tahun. Namanya diabadikan sebagai nama pusat Tahfiz Al-Quran di Kulliyatul Mubalighin Muhammadiyah (KMM) Padang Panjang yang pernah beliau pimpin.(musriadi musanif)

Posting Komentar

0 Komentar