![]() |
RUMAH WARGA PADANG YANG RUSAK AKIBAT TANAH LONGSOR.(kominfo pdg) |
PADANG, kiprahkita.com - Hujan lebat yang berujung pada bencana banjir dan tanah longsor, berdampak kerugian material yang besar. Sedikitnya, 45 unit rumah rusak.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Yenni Yuliza menjelaskan, bencana banjir dan tanah longsor, Kamis-Jumat (13-14/7), sebaran rumah terdampak longsor tercatat di Teluk Bayur tiga unit, Mata Air 13 unit, Batang Arau 8 unit, Rawang 16 unit, dan Bukik Gado-gado 5 unit.
Sedangkan fasilitas umum yang rusak adalah Jalan Koto Kaciak sebanyak 3 titik, Jalan Nipah Teluk Bayur sebnyak tiga titik, Air Manis sebanyak tiga titik, dan Pandam Pekuburan IA KAA Kelurahan Seberang Padang.
Berikutnya, Puskesmas Rawang, Masjid Mubarak di Kelurahan Batang Arau, dan kantor Lurah Teluk Bayur juga direndam banjir.
Untuk membantu para korban yang terpaksa mengungsi, pemerintah mendirikan dapur umum. Lokasinya ada di Kantor Camat Padang Selatan, Rumah Novi PSM Mata Air, Mesjid Taqrib Rawang, Panti Asuhan Azikra, RT. 02 RW. 01, RT. 04 RW 01, RT. 07 RW 02, dan RT 08 RW.02.
Juga sudah didirikan tujuh tenda di Mata Air sebanyak 2 tenda, Teluk Bayur sebanyak 3 tenda, dan Batang Arau 2 tenda.
BACA JUGA
- Banjir Rendam Kota Padang
- Musibah tak Dapat Ditolak, Mari Saling Menguatkan
- Tinggalkan Rumah Bila Intensitas Hujan Tinggi
Sementara itu, Dinas Kominfo Kota Padang menginformasikan, Plt. Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian, dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah sudah meninjau lokasi, di antaranya terjadinya longsor di RT 03/RW 09 Kelurahan Mata Air dan bencana banjir di Maransi RW 04 Kelurahan Aia Pacah.
Peninjauan kedua pejabat itu, didampingi Wali Kota Padang Hendri Septa. "Alhamdulilah Kota Padang akan dapat bantuan Rp250 juta, yang nantinya akan digunakan untuk penanganan bencana. Kita juga sudah meminta bantuan lainnya, yaitu 2 unit perahu untuk evakuasi dan kita usulkan mobil tangki serta pompa air," jelasnya.
Wako juga meminta kepada gubernur untuk perbaikan aliran sungai di daerah Maransi. Sementara sesuai arahan BNPB dan gubernur, relokasi warga di pinggiran perbukitan rawan bencana juga akan dilakukan segera.(kominfo pdg/charlie; ed. mus)
0 Komentar