![]() |
Gubernur saat menemui pengunjuk rasa.(adpsb) |
PADANG, kiprahkita.com - Setelah tiga hari berunjuk rasa dan menginap di pelataran parkir Masjid Raya Sumbar, akhirnya Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah menemui para pengunjuk rasa, Jumat (3/8).
Para pengunjuk rasa berjumlah ratusan orang yang berasal dari Air Bangis, Pasaman Barat itu, bertemu gubernur usai Shalat Subuh di Masjid Raya Sumbar tersebut. Gubernur menyebut, pihaknya akan menjamin keamanan dan keadilan untuk para pengunjuk rasa.
Dalam dialog itu terungkap, masyarakat merasa terancam dan takut pulang, sebelum tuntutan mereka dipenuhi.
BACA JUGA
- Gubernur Diharap Segera Temui Warga Air Bangis
- Gubernur Sebut di Air Bangis Perlu Dibangun Galangan Kapal
Menyikapi informasi tersebut, Gubernur Mahyeldi menegaskan, tidak boleh ada ancam-mengancam. Gubernur menyatakan, ia akan menjamin keamanan semua masyarakat, baik selama berada di Padang ataupun saat akan kembali ke daerah asal. Jika perlu, sebutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian, agar masyarakat dapat dikawal sampai ke kampung halamannya nanti.
"Bapak ibu diancam terkait apa? Jika terkait hasil panen, nanti itu bisa dijual ke koperasi. Tapi jika terkait jiwa, kita akan minta pengawalan dari polisi, kita kawal sampai ke sana, Insya Allah bapak ibu akan aman," tegas Mahyeldi, sebagaimana dirilis Humas Pemprov Sumbar.
"Kami hanya ingin aman sampai selanjutnya pak, sampai anak cucu nanti. bukan cuman sementara pak," tegas masyarakat Air Bangis tersebut.
Mahyeldi menegaskan, keamanan masyarakat adalah salah satu tanggungjawab pemerintah, negara akan hadir di situ. Tidak ada yang boleh mengintimidasi masyarakat, sebutnya, negara akan hadir untuk itu. "Saya akan pastikan," tegasnya.
Tidak hanya itu, Gubernur Mahyeldi juga memastikan keamanan itu tidak hanya terhadap jiwa, tapi juga untuk harta benda, termasuk tempat tinggal dari setiap masyarakat yang ikut berdemo.
Masyarakat Air Bangis sudah melakukan unjuk rasa selama tiga hari di halaman kantor Gubernur, sejak Senin (31/7) lalu. Gubernur diagendakan akan menemui pengunjuk rasa itu pada Rabu (2/8) kemaren. Namun, pertemuan itu batal dilakukan, dan baru setelah Shalat Subuh itulah pertemuan dan dialog berlangsung.(adpsb)
0 Komentar