![]() |
Presiden Joko Widodo saat membuka Kogres ke-25 PWI.(setkab.go.id) |
JAKARTA, kiprahkita.com - Terjangan perkembangan dunia digital butuh payung regulasi. Bila itu tidak dilakukan, maka dikhawatirkan dapat mengganggu tatanan kehidupan umat manusia.
"“Payung besar regulasi tentang transformasi digital ini harus lebih holistis. Pemerintah sedang mengerjakannya. Perkembangan teknologi itu seharusnya bisa menciptakan potensi ekonomi baru, bukan membunuh ekonomi yang sudah ada, bukan menggerus ekonomi yang sudah ada,” ujar Presiden RI Joko Widodo, Senin (25/9) siang.
Presiden mengatakan hal itu, saat memberi sambutan pada Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2023, di Istana Negara Jakarta.
BACA JUGA
- Sebentar Lagi akan Ada 'Istri Buatan'
- Empat Kandidat Bertarung di Kongres PWI, Tanah Datar Berangkatkan Delegasi
- Panitia Sediakan Mobil Bandros untuk Peserta Kongres PWI
Menurutnya, selain untuk mengantisipasi pesatnya kemajuan teknologi, regulasi ini juga diharapkan dapat menjadi payung hukum bagi industri yang terdampak, baik industri kreatif maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Saat ini, kata presiden, pemerintah sudah memutuskan aturan terkait perniagaan di media sosial atau social commerce, yang memberikan dampak besar bagi pelaku UMKM di tanah air.
Terkait dengan dunia jurnalistik yang juga tak luput dari terjangan digitalisasi itu, presiden meminta seluruh insan pers di tanah air untuk memegang teguh kode etik jurnalistik.
“Kode etik jurnalistik harus terus kita pegang teguh, karena justru inilah nilai plus dari media dan pers, justru inilah kelebihan media dan pers dibandingkan dengan citizen journalism,” ujarnya, sebagaiman dikutip dari laman resmi setkab.go.id, yang diakses pada Selasa (26/9) pagi.
Dalam membuat pemberitaan, katanya, tidak terpancing oleh sesuatu yang viral, hoaks, dan sekadar heboh dibaca.
“Berita yang baik itu bukan asal viral, bukan asal yang sensasional, karena itu justru memicu bertebarannya hoaks, saya mendapatkan laporan dari Menkominfo kira-kira masih 11 ribu yang bertebaran di dunia digital,” ujarnya.
Terlihat hadir pada kesempatan itu, di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Ketua Umum PWI Atal S. Depari, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan ketua-ketua PWI provinsi se-Indonesia.(setkab.go.id; ed. mus)
0 Komentar