 |
| Aktivitas penimbangan di bank sampah.(kominfo pdg) |
BACA JUGA
PADANG, kiprahkita.com - Tingginya dinamika dan aktivitas warga, berkorelasi erat dengan jumlah sampah yang diproduksi. Setidaknya, itulah yang bisa ditemukan di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Menurut Walikota Padang Hendri Septa, setiap hari rata-rata sampah yang diproduksi, dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di kawasan Air Dingin sekitar 600 ton.
Untuk itu, berbagai inovasi pun dilakukan pemerintah kota, sehingga tumpukan di TPA Sampah dapat diminimalisir, di antaranya dengan mengaktifkan kembali bank-bank sampah yang ada di lingkungan masyarakat.
"Kita harus bersinergi bersama-sama mengaktifkan bank sampah di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Ini demi kepentingan dan kenyamanan kita bersama. Selain itu, bank sampah bisa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis," sebutnya.
Dengan pola penanganan bank sampah, menurut walikota, masyarakat dapat menyetorkan sampah yang sudah dipilah terlebih dahulu ke bank sampah. Untuk jenis sampah yang diterima oleh bank sampah, meliputi sampah kering seperti plastik, kertas, botol, kardus, aluminium dan besi.
Salah satu bank sampah yang sudah aktif sejak tiga lahun lalu adalah Bank Sampah Bunda Kreatif di Komplek PU RT 03 RW 04, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan. Walikota mengajak warga untuk merujuk pola pengelolaannya.
Rupanya, ujar wako, sudah tiga tahun berjalan memberi manfaat dan mendatangkan lembaran-lembaran rupiah kepada warga.
Terinspirasi dari situ, Wako Hendri pun menyatakan keinginannya agar bank sampah yang pernah ada, diaktif kembali.
"Baiknya bank sampah yang pernah ada itu diaktifkan. Kita juga berharap, di setiap kelurahan ada bank sampah. Untuk diketahui, produksi sampah harian di Kota Padang mencapai 600 ton," ujarnya.(kominfopdg; ed. mus)
0 Komentar