Dakwah Komunitas Berkemajuan

Oleh Dr. Suhardin, S. Ag., M. Pd.

(Sekretaris LDK Pimpinan Pusat Muhammadiyah)


OPINI, kiprahkita.com - Pengamalan ajaran Islam secara sungguh-sungguh, benar dan komprehensif, dipastikan menjanjikan untuk kemajuan dan kejayaan, hal ini adalah keyakinan yang tertanam dalam lubuk hati setiap muslimin.


Islam agama yang sudah di declare oleh Allah SWT membuat manusia itu menjadi yang terbaik dan berkemajuan. Tidak ada satu pun ajaran Islam yang tidak memberikan kemanfaatan yang sungguh nyata, dan berguna untuk kehidupan yang lebih baik, katakanlah makanan. 


Islam mengajarkan makanan yang Halalan Thayyibah, dengan makanan halal membuat manusia lebih terhormat, tidak ada tuntutat dari yang dimakan tersebut, demikian juga dengan baik, membuat manusia terlepas dari effect negative dari zat yang dimakan, sehingga manusia dapat menikmati hidup sehat. 


Untuk itulah pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 ditetapkan Risalah Islam Berkemajuan sebagai pedoman, rujukan, dan panduan Gerakan yang dilakukan Muhammadiyah ke depan dalam menjalankan program dan melakukan pelayanan. 


Risalah Islam berkemajuan tersebut memuat bagian dari ontology terkait dengan karakteristik Islam berkemajuan; pertama, meyakini sepenuhnya bahwa kehidupan manusia harus terbangun oleh ketauhidan yang benar, tegak dan lurus kepada Allah SWT dalam berbagai pemahaman ketauhidan, baik dalam bentuk Rububiyah, Uluhiyah, Asmaiyah. 


Kedua, ruju’i Al-Quran dan As-Sunnah, kebenaran mutlak yang senantiasa dipedoman, diintrepretasi dalam rangka berdialog dengan realitas kehidupan. Ketiga, ihya’u ijtihad wa tajdid, menggelorakan semangat berpikir kreatif, dinamis, progresif dan inovatif untuk menjawab segala dinamika kehidupan.


Keempat, membangun sikap washatiyah, tengahan, moderat tidak ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Dan kelima, mewujudkan rahmatan lil alamien, sikap dan perilaku kasih sayang terhadap segenap makhluk ciptaan Allah SWT. Bukan hanya sesame manusia tetapi segenap lingkungan hidup yang perlu dijaga sustainable (keberlanjutannya) dan equilibrium (keseimbangannya).  


Lima hal inilah yang menjadi indicator utama dalam pengamalan sejati dari Islam berkemajuan. Selain itu, dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 juga ditetapkan numenkaltur Lembaga Dakwah Khusus menjadi dakwah komunitas, dimana dakwah komunitas secara konseptual telah ditetapkan pada Muktamar Muhammadiyah sebelumnya ke-47. 


Dakwah komunitas dalam Muhammadiyah, bukanlah konsep dan Gerakan baru bagi persyarikatan Muhammadiyah. Esensi dakwah Muhammadiyah semenjak awal adalah dakwah komunitas dalam bentuk jamaah khusus yang dikembangkan oleh pendiri Muhammadiyah dalam bentuk jamaah wal’ashri kemudian dilanjutkan dengan kajian al-ma’un, dimana sasaran utama kiyai adalah para pedagang dan pengusaha batik pada komunitas atas, sehingga dengan itu sang kiyai mendirikan lembaga pendidikan dan lembaga pelayanan sosial. 


Seiring dengan perkembangan kehidupan sosial dakwah lebih banyak dilaksanakan dalam bentuk taklim dan tabligh. Tentu corak ini bagian dari pelaksanaan dakwah yang tetap dibutuhkan dan efektif dalam memberikan pemahaman keislaman. Tetapi segmen komunitas yang dahulu dikembangkan dalam bentuk Gerakan jamaah dan jamaah dakwah perlu di inovasi dan direformulasi dalam bentuk dakwah komunitas. 


Di antara komunitas yang sangat membutuhkan Garapan dakwah adalah komunitas kelas atas, para pengusaha besar, elit bangsa, para pejabat, politisi dan birokrat. Mereka sangat membutuhkan pendekatan khusus dalam memberikan bimbingan keagamaan, tentu pendekatan yang mereka butuhkan adalah event yang memberikan aktualisasi terhadap personality masing-masing mereka.


Dengan chasing yang exlusive dan mengangkat popularitas diri dengan media dan instrument yang lux. Agak sama halnya tetapi dalam standar yang agak dibawah pada kelas menengah. 


Kontras dengan kelas bawah dan marginal yang senantiasa perlu dilakukan dengan pendekatan program pemberdayaan. Program pemberdayaan sesuatu yang mereka tunggu dalam rangka menyambung kehidupan dan mengangkat serta memberdayakan kehidupan mereka untuk lebih baik lagi, sehingga mereka berkemungkinan dapat bertransformasi menjadi kelas menengah. 


Tidak kalah menarik pada komunitas khusus berbasis pada hoby dan kesamaan lainnya. Ada komunitas kelas pencinta vespa, pencinta sepeda ontel dan hoby memancing, hoby berburu dan berbagai kehobianlain. 


Pola dan strategi dakwah yang dilakukan pada komunitas ini, tentu pendekatan unik dan menarik, sehingga mereka dapat mengamalkan secara sungguh-sungguh keislaman dalam kehidupan dan pekerjaannya.     


Dakwah yang dilakukan tentu dakwah yang lebih inkusive dengan bukan hanya pendekatan keagamaan semata, tetapi pendekatan kemanusiaan dan pendekatan lingkungan perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan rahmatan lil alamien. Semua makluk ciptaan Tuhan perlu diselamatkan dalam ketidak adilan manusia di muka bumi ini, agar keridhan Allah SWT lebih dekat dan ada bersama kita.***

Posting Komentar

0 Komentar