PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Hampir setiap hari, Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, mengeluarkan asap atau abu vulkanik. Dari arah Padang Panjang, erupsinya sering tak nampak, karena posisi gunung terhalang awan.
Pada Rabu (24/1), gunung itu mengeluarkan beberapa kali asap atau abu vulkanik. Terakhir, tercatat pada pukul 11.45 WIB, dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Mencermati jumlah letusan selama 2014, Gunung Marapi memiliki 28 letusan yang pernah tercatat. Urutan ini berada di bawah Gunung Lewotobi Laki-laki yang berstatus Level IV atau Awas dengan 48 letusan. Sedangkan Marapi berada pada Level III atau Siaga.
Jumlah letusan tercatat gunung api lainnya, yang tercatat adalah Gunung Ibu 17 kali, Gunung Semeru 11, Gunung Ili Lewotolok 5, dan Gunung Dukono 4.
Pengamat Gunung Api (PGA) Bukittinggi Indra Saputra, pada laman Magma Indonesia menjelaskan, ada sejumlah gempa terkait Gunung Marapi yang tercatat hari ini, yaitu tiga kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-9.5 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 13-18 detik.
Kemudian, satu kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2.4 mm, S-P 2.1 detik dan lama gempa 16 detik, dan satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2.6 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 46 detik.
Dengan status yang level III, maka masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak memasuki, dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Sedangkan masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Ada enam rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG terkait Gunung Marapi. Detilnya bisa diakses pada situs resmi magma.esdn.go.id.(mus)
0 Komentar