Erupsi Marapi Berdampak pada Naiknya Harga Sayur


PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Petani di lereng Gunung Marapi dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar, khususnya Kecamatan X Koto, dan di Kota Padang Panjang, kini tak bisa mengolah lahan sayur-mayur dan hortikultura.


Semburan abu vulkanik yang tiap sebentar menyiram ladang mereka, berakibat pada matinya tanaman. Keadaan semakin diperparah, seiring dengan naiknya status Gunung Marapi dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga) awal pekan kemarin, berdampak langsung kepada petani.


Ladang-ladang yang ada di lereng Gunung Marapi itu tak bisa diolah, karena berada pada radius kurang dari 4,5 kilometer dari kepundan.


Kondisi demikian, menyebabkan naiknya harga sayur-mayur di Koya Padang Panjang. "Kenaikan harga terjadi pada sawi bola yang naik mencapai Rp5.000 atau 62,50 persen. Buncis naik 20 persen dan wortel naik 22,22 persen," ungkap Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Ade Nafrita Anas.


Ade mengatakan hal itu, usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (15/1). Rakor ini diikuti Asisten II Ewasoska, bersama beberapa instansi terkait di Ruang VIP Balai Kota.


Menurutnya, ada puluhan hektare lahan yang terdampak abu vulkanik Gunung Marapi. Tomat hanya 30 persen yang bisa dipanen dengan baik. Untuk cabai, katanyam umumnya yang terdampak terhadap pembibitan.


Petani hortikultura di Kota Padang Panjang juga terdampak. Sama dengan yang dirasakan petani X Koto, yakni ladang mereka tiap sebentar disiram abu vulkani. Ketika hujan tiba, abu vulkanik itu berubah menjadi lumpur.


"Sebagai keberpihakan, kita telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat sebagai langkah antisipasi terhadap abu vulkanik tersebut," jelasnya, sebagaimana diberitakan Dinas Kominfo Kota Padang Panjang.


Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako Putra Dewangga menambahkan, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Padang Panjang minggu kedua Januari 2024 berada pada angka -1,822 atau berfluktuasi rendah. 


"Komodiasi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah cabai merah, susu bubuk dan gula pasir. Semuanya mengalami penurunan," tuturnya.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar