PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Gempa-gempa terkait aktivitas erupsi Gunung Marapi, sepanjang Kamis (8/2), tercatat meningkat, berdasarkan data yang dirilis Magma Indonesia.
Kendati diselingi kabut, namun nyaris sepanjang hari itu aktivitas Marapi dapat teramati. Asap dari kawah utamanya terlihat berwarna putih dan kelabu, menandakan adanya aktivitas yang cukup signifikan.
Intensitas asap tersebut tercatat mencapai ketinggian sekitar 400-500 meter dari puncak gunung. Bahkan pada paginya, tinggi kolom mencapai 700 meter, dengan arah ke Batusangkar dan Sawahlunto, sesuai arah angin waktu itu.
Dalam catatan pemantauan terbaru, aktivitas gempa di sekitar Gunung Marapi juga mengalami peningkatan. Terjadi sebanyak 5 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo berkisar antara 5.3-14.9 mm, dan durasi gempa 35-45 detik.
Selain itu, tercatat pula aktivitas sebanyak 35 kali gempa hembusan, 4 kali gempa hybrid/fase banyak, 2 kali gempa vulkanik dangkal, 3 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa tektonik lokal, 1 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali gempa tremor menerus.
Sementara hingga Jumat (9/2) pukul 00.01 WIB sejumlah aktivitas kegempaan juga terpantau di sekitar wilayah gunung api tersebut. Sedikitnya terjadi aktivitas sebanyak 10 kali gempa jenis hembusan, satu kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, dan satu kali gempa tremor menerus.
Pusat Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB), terus melakukan pemantauan secara intensif, terhadap perkembangan situasi gunung api ini.
Masyarakat di sekitar gunung diminta untuk tetap waspada, dan mengikuti segala petunjuk evakuasi yang diberikan apabila diperlukan. Upaya pencegahan dan mitigasi risiko, terus dilakukan guna memastikan keselamatan seluruh warga yang berada di wilayah terdampak.
KESELAMATAN PERSONEL
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang Sonny Budaya Putra, menekankan pentingnya keselamatan bagi personel di Posko Siaga Marapi saat menjalankan tugas mereka.
"Keselamatan personel harus menjadi prioritas utama, dan penting untuk menyampaikan informasi yang akurat dan terbaru terkait perkembangan erupsi Marapi setiap hari," ujarnya saat melakukan peninjauan di Posko Siaga Marapi pada hari Kamis (8/2).
Menurut pemberitaan Dinas Kominfo Kota Padang Panjang, Sonny juga menegaskan, dalam menjalankan tugas mereka, personel posko harus memastikan keselamatan mereka terlebih dahulu, sebelum memberikan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kesbangpol I Putu Venda, kepada walikota menjelaskan, operasional posko melibatkan petugas piket dari berbagai instansi seperti TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Dapur Umum Tagana, PMI, dan SAR, dengan BPBD bertanggung jawab atas koordinasi dan pengelolaan posko.
"Posko ini didirikan atas instruksi langsung dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk empat kabupaten/kota yang berpotensi terdampak erupsi Marapi, termasuk Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Bukittinggi, dan Padang Panjang," jelas Venda.
Venda juga mengungkapkan, di Padang Panjang sendiri terdapat tiga posko, yaitu posko utama di Kantor BPBD, posko di depan RSUD, dan posko di depan Menyala Caffe Bukit Surungan.
"Posko-posko ini akan tetap beroperasi selama aktivitas Marapi berlangsung, memantau setiap perkembangan gunung api yang telah meletus sejak 3 Desember 2023 lalu," tambah Venda.(*/mus)
0 Komentar