TANAH DATAR, kiprahkita.com - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Provinsi Sumatera Barat, berstatus Level III atau Siaga.
Erupsi sering terjadi, dan mengakibatkan hujan abu vulkanik. Akibatnya, banyak tanaman petani mati. Ikan di kolam pun banyak mati. Maka, perlu berbagai langkah antisipasi, sehinga petani tiak rugi.
Bupati Tanah Datar Eka Putra menerbitkan edaran, untuk mengantisipasi kerugian itu. Apalagi, sepanjang sore Selasa (6/2), kawasan Batusangkar, Sungai Tarab, dan daerah terdekat, terdampak erupsi Gunung Marapi itu.
Keterangan pers yang disiarkan Dinas Kominfo Kabupaten Tanah Datar menyebut, edaran dikeluarkan untuk meminimalisir dampak bagi masyarakat yang memiliki kolam, perairan umum, kolam terpal, baik perorangan maupun berkelompok di Tanah Datar.
“Dampak abu vulkanik terhadap ikan menyebabkan daya hidup ikan berkurang, karena kandungan abu vulkanik yang masuk ke dalam kolam, mengandung belerang bisa menyebabkan ikan berjamur, dan kualitas air kolam menjadi lebih asam (Ph 4-5)," sebut edaran itu.
Dengan demikian, kematian bibit ikan akan menjadi lebih tinggi. Adapun antisipasi hujan abu vulkanis yang masuk ke kolam budi daya, kolam terpal, atau budikdamber, bupati menganjurkan:
a. Membuat atap dari plastik UV mulsa sehingga cahaya matahari tetap masuk kolam tersebut.
b. Pemberian obat-obatan ikan anti jamur, probiotik (EM4, Eco Enzyme, probiotik buatan pabrik dan vitamin ikan (C-San aquatic/Biovit aquatic).
c. Pemberian garam krosok/garam ikan (tanpa yodium) untuk menormalkan pH air kolam dengan dosis 1 persen dari total volume air kolam keseluruhan, dan diberikan sedikit demi sedikit selama 24 s/d 48 jam, dan jangan diberikan sekaligus khusus untuk infeksi jamur, dosis yang diberikan 2,5 persen dari volume air kolam untuk mengatasi serangan parasit.
Selain garam juga diberikan daun ketapang yang sudah menguning (bersifat basa dapat menetralkan kelebihan asam air kolam dan menetralisir logam berat air kolam) ditebar sekeling kolam karena bersifat antibakteri seperti alkaloid, flavonoid dan tanin.
d. Memperlancar air pemasukan dan pengeluaran kolam ikan, agar sedimentasi abu vulkanis hanyut terbawa arus air keluar.
e. Pengantian air kolam yang terkena abu vulkanik 20-30% bagi kolam yang tadah hujan/kolam terpal/budikdamber.
Apabila ditemukan ikan mati dalam jumlah yang tidak normal, dan dicurigai karena dampak dari abu erupsi Marapi, agar segera disampaikan kepada pemerintah daerah melalui walinagari/camat/ penyuluh/petugas bidang perikanan.
Berikut ini adalah nomor yang bisa dihubungi, terkait erupsi Marapi terhadap perikanan
a) Yuniarti Palar (Koordinator Penyuluh Perikanan) HP Nomor 081261630697.
b) Novita Darwin (Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan) HP 085263875054
c. Syefi Yogi (Penyuluh Perikanan wilayah Kec.Tanjung Emas, Koc. Padang Ganting, Kec.Lintau Buo, Kec.Lintau Buo Utara dan Kec. Lima Kaum), HP 081261229804
d) Indra Marwan (Penyuluh Perikanan wilayah Kec. Tanjung Baru, Kec.Salimpaung, Kec.Pariangan dan Kec.Sungayang), HP 081275259943.
e) Dipo Larch Alam (Penyuluh Perikanan wilayah Kec. Rambatan, Kec. Batipuh Selatan, Kec. Batipuh, Kec. XKoto dan Kec.Sungai Tarab), HP 082392416254.(*)
0 Komentar