PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Sejak meletus pada 3 Desember 2023, menelan korban meninggal dunia 24 orang, Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar jadi perhatian.
Apalagi sejak 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB, statusnya ditingkatkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III), berbagai langkah antisipasi dampaknya pun dilakukan.
Hujan abu vulkanik pun tiap sebentar terjadi, menyirami Kota Padang Panjang, X Koto, Sungai Puar, Kota Bukittinggi, hingga ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Bandara kebanggaan masyarakat Sumbar itu pun, sudah tiga kali menghentikan operasionalnya akibat abu vulkanik.
Pada Selasa (6/2), giliran Batusangkar, Pariangan, Sungai Tarab dan daerah sekitarnya yang dihujani abu vulkanik. Bila selama ini hanya cerita, maka kemarin itu benar-benar nyata.
Akibatnya, hingga Rabu (7/2), warga Batusangkar mulai rajin menoleh ke Gunung Marapi. Tiap sebentar ada yang memposting foto asap di kawah Marapi di media sosial.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang yang terjadi di Gunung Marapi 18 jam terakhir, berikut kami rangkum laporan resmi PVMBG-Pengamat Gunung Api Marapi melalui Magma Indonesia:
Dalam rentang waktu pukul 12.00-18.00 WIB, Rabu (7/2), menurut laporan PGA Marapi Ahmad Rifandi, asap di kawah Marapi tidak teramati. Gunung itu tertutup kabut 0-I hingga 0-III. Angin bertiup lemah ke arah timur.
Selain ada yang melaporkan kepundan Marapi masih mengeluar asap, namun tidak ada laporan terkait hujan abu vulkanik.
Petugas mencatat terjadi lima kali gempa Hembusan, satu kali gempa Tektonik Lokal, dan satu kali gempa Tremor Menerus.
Sementara itu, pada pukul 06.00-12.00 WIB, gunung berketinggian 1.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, teramati mengeluarkan asap di kawah utama berwarna putih dan kelabu, dengan intensitas tebal tinggi sekitar 400 meter dari puncak.
Sedangkan kegempaan yang tercatat adalah tiga kali gempa Hembusan, dua kali gempa Low Frequency, satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak, dan dua kali gempa Vulkanik Dangkal.
Lalu, dua kali gempa Vulkanik Dalam, satu kali gempa Tektonik Jauh, dan satu kali gempa Tremor Menerus.
Sebelumnya, pada pukul 00.00-06.00 WIB, berdasarkan laporan PGA Gunung Marapi yang dirilis Teguh Purnomo, dari kawah Gunung Marapi teramati asap kawah utama berwarna kelabu, dengan intensitas tebal tinggi sekitar 400 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur laut.
Kegempaannya tercatat lima kali gempa Hembusan, dua kali gempa Low Frequency, dan satu kali gempa Tremor Menerus.
Sehubungan dengan status Gunung Marapi berada pada Level III atau Siaga, maka PVMBG merekomendasikan:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung, atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan, di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
3. Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut, untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu, agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh
4. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
5. Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam, agar senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung, atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No. 168 Bukittinggi, untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
6. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi, melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG facebook, twitter, dan instagram.(mus/magma indonesia)
0 Komentar