Status Gunung Marapi Tetap Siaga

 


PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Gunung Marapi di dekat Kota Padang Panjang, terap berstatus Level III atau Siaga. Penetapan itu dilakukan, setelah PVMBG melakukan pemantauan dan evaluasi.


Pada periode kedua Gunung Marapi berstatus Siaga, 23-31 Januari 2024, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pengamatan intensif, baik secara visual maupun instrumental.


"Sejak 25 Januari 2024 tidak ada lagi aktivitas atau gempa erupsi yang terekam. Namun pada hari yang sama, gempa hembusan terekam 49 kali. Ini adalah angka tertinggi yang pernah terekam sejak erupsi utama pada 3 Desember 2023," jelas Kepala PVMBG Hendri Gunawan.


Penjelasan itu tertuang dalam surat yang ditujukan kepada kepala BNPB, gubernur Sumbar, walikota Padang Panjang dan Bukittinggi, serta bupati Agam dan Tanah Datar.


PVMBG mencermati, data laju emisi gas SO2 lebih rendah dari sebulan sebelumnya, namun nilai fluks gas, saat ini masih cukup tinggi. Keadaan seperti itu, menurutnya, mengindikasikan masih adanya pelepasan gas SO2 dari magma.


"Pasokan magma dari kedalaman terindikasi dari masih terekam gempa low frequency, vulkanik dangkal, dan vulkanik dalam yang cukup intensif. Itu artinya, aktivitas vulkanik Gunung Marapi, dinilai masih tinggi dengan beberapa potensi ancaman," jelasnya.


Jika pasokan magma dari kedalaman terus berlangsung dan cenderung meningkat, maka menurut PVMBG, erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar. Potensi ancaman bahayanya, bisa berbentuk material vulkanik berukuran batu, lapili atau pasie. Ancaman abu erupsinya pun bisa menyebar lebih jauh.


Dengan masih tetapnya status Gunung Marapi pada Level III atau Siaga, maka rekomendasi PVMBG belum berubah, yaitu :


1. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung, atau wisatawan, agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.


2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, ataubantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan.


3. Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut, untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu, agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh


4. Seluruh pihak agar menjaga kondusifitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.


5. Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG  di Bandung, atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No. 168 Bukittinggi, untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.


6. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi, melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG di facebook, twitter, dan instagram.


Terdapat lima gunung api di Indonesia yang berstatus Siaga, yaitu Gunung Anak Krakatau di Lampung, Lewotobi Laki-laki (Nusa Tenggara Timur), Marapi (Sumatera Barat), Merapi (Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah), dan Gunung Semeru di Jawa Timur.


Khusus Gunung Lewotobi Laki-laki sempat dinaikkan status ke Level IV atau Awas, dan kembali diturunkan ke Level III atau Siaga dua pekan lalu.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar