Perancang Busana Didiet Maulana Kagumi Batik Tanah Liek


PADANG, kiprahkita.com - Perancang busana ternama Indonesia, Didiet Maulana, menyatakan kekagumannya terhadap batik tanah liek.

Dia juga mengapresiasi perkembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) batik di Tanah Air, yang semakin gencar memperluas pasar hingga ke luar negeri. 

Didiet mengungkapkan kekagumannya, saat mengunjungi stan Kota Padang di acara Pameran Kriyanusa 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Rabu (28/8/2024). "Batik Tanah Liek ini unik dan menarik," ujar Didiet.

Menurutnya, Batik Tanah Liek memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia. Motif-motifnya menarik, terinspirasi dari kekayaan budaya dan alam Minangkabau yang dipadukan dengan sentuhan modern.

BERITA TERKAIT

 "Batik Tanah Liek ini sangat menjanjikan. Semoga terus eksis dan memperluas pasarnya," tambah Didiet, yang baru-baru ini sukses mendesain kostum kontingen Indonesia di Olimpiade Paralympic Paris 2024.

Pj Ketua Dekranasda Kota Padang, Vanny Andree Algamar, merasa bersyukur atas pujian yang diberikan Didiet Maulana kepada Batik Tanah Liekm yang ditampilkan di stan Kota Padang pada Pameran Kriyanusa 2024. 

"Kami memilih Batik Tanah Liek untuk ditampilkan pada Pameran Kriyanusa karena keunggulannya di Kota Padang. Alhamdulillah, Batik Tanah Liek mendapat pujian dan perhatian dari Mas Didiet Maulana," ungkap Vanny.

Batik Tanah Liek adalah jenis kain batik yang berasal dari Minangkabau. Proses pembuatan batik ini unik, karena menggunakan tanah liat sebagai pewarna, dengan kain direndam selama seminggu dalam tanah liat sebelum dicuci dan diberi pewarnaan alami dari tumbuh-tumbuhan. 

Motif yang dihasilkan mencerminkan tradisi Minangkabau, seperti motif siriah dalam carano, kaluak paku, kuciang tidua, batuang kayu, tari piring, dan kipas. Saat ini, motif-motif baru juga diperkenalkan, seperti motif Tabuik, Jam Gadang, dan Rumah Gadang.

Sejumlah penghargaan telah diraih oleh Batik Tanah Liek, termasuk pengakuan dari UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2009. (infopublik.id)

Posting Komentar

0 Komentar