TANAH DATAR, kiprahkita.com - Rumah Kampai Nan Panjang yang berusia sekitar 300 tahun. menjadi saksi kemeriahan acara Satu Nagari Satu Event (SNSE), bertajuk Festival Pesona Seribu Dulang Gulai Baluik Pucuak Palangeh.
Event nan mempesona dari Nagari Balimbiang, Kecamatan Rambatan itu, dilaksanakan pada Rabu (28/8/2024).
Berbagai kegiatan budaya digelar di halaman Rumah Gadang, yang dibangun tanpa menggunakan paku ini, termasuk di antaranya Peragaan Budaya Nagari Balimbiang, Tari Kolosal, serta Proses Memasak Gulai Baluik Pucuak Palangeh.
Bupati Tanah Datar Eka Putra, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, dalam menyukseskan festival ini.
"Festival Pesona Seribu Dulang Gulai Baluik Pucuak Palangeh diikuti oleh seluruh masyarakat Nagari Balimbing dan sekitarnya, dan ini terlihat sangat meriah. Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini," ujarnya.
Ia juga menekankan, Nagari Balimbing memiliki potensi wisata yang luar biasa, baik dari segi budaya, alam, maupun kuliner, yang perlu terus dikembangkan dan dilestarikan.
"Melalui kegiatan ini, seluruh potensi wisata di Nagari Balimbing akan terekspos dan dikenal oleh banyak orang. Kembangkan potensi luar biasa ini untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat," tambahnya.
Selain menjadi ajang promosi potensi wisata, kegiatan Satu Nagari Satu Event juga berfungsi sebagai wadah silaturahmi dan kreativitas anak nagari.
Menurutnya, inilah yang kami harapkan dari kegiatan ini, yaitu partisipasi, semangat, dan kekompakan dalam membangun nagari. Bagaimana seluruh pihak bekerjasama dalam menggali dan menyajikan potensi nagari.
Wali Nagari Balimbing Yudia Antoni mengatakan, festival ini terlaksana berkat kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Nagari, perantau, dan masyarakat setempat.
Gulai Baluik Pucuak Palangeh, yang merupakan masakan asli Nagari Balimbing, menjadi ikon kuliner dalam festival ini.
"Gulai Baluik Pucuak Palangeh adalah masakan dari Nagari Balimbing yang hanya dijumpai di hari-hari tertentu, sehingga ini menjadi ikon bagi masyarakat kami. Selain itu, di sini juga terdapat banyak kuliner unik yang patut dicoba," ujarnya.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat Undri, turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini.
Menurutnya, Satu Nagari Satu Event menjadi salah satu pilar dalam melestarikan adat dan budaya yang dimiliki masyarakat setempat.
"Apa yang dilakukan Pemerintah Daerah dengan menggelar kegiatan ini sangat mendukung pelestarian adat dan budaya. Dari sinilah nantinya, ninik mamak, bundo kanduang, dan lainnya dapat mentransfer pengetahuannya ke generasi muda," ungkapnya.
Ia berharap melalui kegiatan ini, banyak hal positif yang akan terwujud dalam menjaga adat dan budaya Minangkabau.
"Di lokasi ini, Rumah Kampai Nan Panjang masih berdiri dengan kokoh, menggambarkan betapa kayanya masyarakat akan adat dan budaya. Semoga ini dapat terus terjaga secara berkesinambungan," ujarnya.(prokopimtnd)
0 Komentar