JAKARTA, kiprahkita.com – Sebanyak 23 gunung api di Indonesia saat ini berada dalam status di atas normal. Sementara itu, 45 gunung api lainnya masih berstatus normal atau level I yang ditandai dengan warna hijau.
Menurut laman Magma Indonesia, diakses Kamis (7/11), gunung-gunung yang berstatus di atas normal tersebut terbagi dalam beberapa level.
Di level IV atau Awas, hanya terdapat satu gunung api, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur.
Level ini menandakan peningkatan aktivitas yang sangat tinggi dan berpotensi mengarah pada letusan dalam waktu dekat.
Untuk level III atau Siaga, terdapat lima gunung, yaitu:
- Gunung Awu di Sulawesi Utara
- Gunung Ibu di Maluku Utara
- Gunung Iya di Nusa Tenggara Timur
- Gunung Marapi di Sumatera Barat
- Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Sementara itu, gunung-gunung berstatus level II atau Waspada meliputi:
- Anak Krakatau (Lampung)
- Banda Api (Maluku)
- Bromo (Jawa Timur)
- Dempo (Sumatera Selatan)
- Dukono (Maluku Utara)
- Gamalama (Maluku Utara)
- Ili Lewotolok (Nusa Tenggara Timur)
- Karangetang (Sulawesi Utara)
- Kerinci (Jambi, Sumatera Barat)
- Lokon (Sulawesi Utara)
- Raung (Jawa Timur)
- Rinjani (Nusa Tenggara Barat)
- Ruang (Sulawesi Utara)
- Semeru (Jawa Timur)
- Sinabung (Sumatera Utara)
- Slamet (Jawa Tengah)
Status gunung api di Indonesia dikelompokkan menjadi empat kategori berdasarkan tingkat aktivitasnya:
1. Aktif Normal: Aktivitas gunung api dalam fase normal, baik secara visual maupun instrumentatif.
2. Waspada: Terpantau adanya perubahan aktivitas yang mulai keluar dari kondisi normal.
3. Siaga: Terjadi peningkatan aktivitas yang berkelanjutan dengan potensi membesar.
4. Awas: Tingkat aktivitas yang sangat tinggi dan sangat mungkin berlanjut menjadi letusan dalam waktu dekat.
Pemantauan secara ketat terus dilakukan oleh pihak terkait, guna mengantisipasi kemungkinan letusan, yang dapat membahayakan masyarakat di sekitar gunung berstatus di atas normal tersebut.
Lembaga-lembaga yang memantau aktivitas gunung api itu berada di bawah Badan Geologi, termasuk di dalamnya Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi), dan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA).(mus)
0 Komentar