BUKITTINGGI, kiprahkita.com – Aktivitas Gunung Marapi dalam 24 jam terakhir, dari pukul 00.00 hingga 23.59 WIB pada Kamis (7/11/2024), mencatatkan serangkaian aktivitas vulkanik.
Gunung yang berstatus Siaga (Level III) ini terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat.
Aktivitas vulkanik tersebut sebagian teramati secara visual, sementara yang lainnya tercatat melalui alat instrumental.
Ahmad Rifandi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi menyampaikan melalui laman Magma Indonesia, bahwa sepanjang hari kemarin, kawah utama Marapi mengeluarkan asap hitam dan kelabu, dengan intensitas sedang hingga tebal.
Ketinggian kolom abunua mencapai ketinggian sekitar 200 hingga 800 meter dari puncak. Cuaca sekitar gunung berkisar dari cerah hingga mendung, dengan angin lemah bertiup ke arah timur laut dan timur.
Selama periode ini, Gunung Marapi mengalami sembilan kali erupsi, disertai 30 kali gempa hembusan, empat kali gempa vulkanik dangkal, tiga kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa tektonik jauh, dan empat kali gempa tremor terus-menerus.
Seiring dengan aktivitas gunung yang meningkat, media sosial sepanjang hari kemarin, dipenuhi diskusi tentang fenomena turunnya hewan dari Gunung Marapi ke permukiman warga.
Beberapa warganet menilai kejadian ini sebagai pertanda alam yang mengisyaratkan potensi bahaya, sementara yang lain menganggapnya sebagai hal biasa.
Walinagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Firdaus, membenarkan adanya laporan dari masyarakat. mengenai sejumlah hewan gunung yang turun ke kawasan pemukiman, seperti monyet simpai, kijang, hingga beruang madu.
“Kami menerima laporan dari masyarakat, dan setelah dicek memang benar ada beberapa hewan yang turun ke permukiman warga,” ujar Firdaus, dikutip dari Antara.
Firdaus menyebutkan kekhawatiran warga terhadap fenomena ini, karena kejadian serupa pernah terjadi sebelum erupsi besar Marapi pada Desember 2023 lalu.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah nagari melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kewaspadaan. terkait potensi erupsi atau bahaya banjir bandang lahar dingin. (mus)
0 Komentar