Erupsi Gunung Marapi Menurun, Gempa Hembusan Masih Tinggi

BUKITTINGGI, kiprahkita.com - Aktivitas erupsi Gunung Marapi, Jumat (8/11), terpantau menurun drastis dibandingkan dengan hari sebelumnya, Kamis (7/11). 

Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, erupsi yang sebelumnya terjadi sebanyak sembilan kali, kemarin terjadi dua kali. Namun, aktivitas gempa hembusan dan jenis gempa lainnya di gunung ini masih cukup tinggi.

Menurut Teguh Purnomo dari Pos Pengamatan Gunung Api Marapi Bukittinggi, yang dikutip dari laman Magma Indonesia, terdapat 55 kali gempa hembusan yang terdeteksi dalam 24 jam terakhir, di gunung yang kini berstatus Level III (Siaga) tersebut. 

Selain itu, juga terdeteksi satu kali gempa Low Frequency, satu kali gempa Vulkanik Dalam, empat kali gempa Tektonik Lokal, empat kali gempa Tektonik Jauh, dan empat kali gempa Tremor Menerus.

Gunung Marapi terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, dengan ketinggian mencapai 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Dengan statusnya yang meningkat menjadi Siaga, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa rekomendasi sebagai langkah pencegahan:

1. Larangan Aktivitas di Radius Bahaya: Masyarakat, pendaki, dan wisatawan dilarang memasuki area dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

2. Waspadai Potensi Lahar: Warga yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai berhulu di puncak Gunung Marapi diminta untuk waspada terhadap ancaman bahaya lahar, terutama selama musim hujan.

3. Imbauan Saat Terjadi Hujan Abu: Apabila terjadi hujan abu, masyarakat disarankan untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut, serta pelindung mata dan kulit guna mencegah gangguan pernapasan (ISPA) dan risiko kesehatan lainnya. 

Warga juga diharapkan menjaga kebersihan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang menumpuk agar tidak menyebabkan kerusakan.

4. Pencegahan Hoaks: Seluruh pihak diimbau menjaga ketenangan dan tidak menyebarkan informasi yang tidak benar atau terpancing isu tanpa sumber jelas. Masyarakat diminta untuk mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah setempat.

5. Koordinasi Antar Pemerintah Daerah: Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diharapkan senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi untuk mendapatkan informasi terkini.

6. Pemantauan Melalui Aplikasi: Masyarakat dan instansi terkait dapat memantau perkembangan aktivitas serta rekomendasi terbaru Gunung Marapi melalui aplikasi Android Magma Indonesia atau melalui situs web Magma Indonesia.

Dengan mengikuti rekomendasi yang diberikan PVMBG, masyarakat diharapkan dapat menjaga keamanan, dan mengantisipasi segala kemungkinan bahaya, yang ditimbulkan dari aktivitas Gunung Marapi.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar