TANAH DATAR, kiprahkita.com - Pemkab Tanah Datar menggelar rapat koordinasi (rakor) dngan BNPB, terkait peningkatan status Gunung Marapi.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menetapkan status Gunung Marapi pada Siaga Level III pada 6 November 2024, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan PVMBG, menggelar rapat koordinasi untuk menghadapi potensi erupsi Gunung Marapi.
Rapat tersebut diadakan pada Sabtu (9/11/2024) di Gedung Indojolito, Batusangkar, dan dipimpin Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tanah Datar Arry Yuswandi.
Arry menekankan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi.
Dalam kesempatan tersebut, Arry mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Marapi, untuk tidak beraktivitas dalam radius 4,5 kilometer dari puncak gunung.
"Saat ini, radius 4,5 kilometer dianggap sebagai jarak aman yang direkomendasikan oleh PVMBG, mengingat status Gunung Marapi berada pada level III. Kami sangat berharap masyarakat mematuhi larangan ini demi keselamatan bersama. Kita tidak ingin kejadian seperti di Gunung Lawotobi terjadi di sini," ujar Arry.
Arry juga meminta peran aktif pemerintah nagari, untuk menyebarkan informasi terkait potensi bahaya kepada warga di wilayah masing-masing. Menurutnya, kesiapsiagaan ini adalah upaya penting untuk meminimalisir dampak bencana yang bisa terjadi.
Berdasarkan data pemetaan lokasi bencana Gunung Marapi, pemukiman terdekat berada sekitar 7 kilometer dari kawah, yaitu di wilayah Koto Baru, Kecamatan X Koto.
“Kita tidak ingin ada keterlambatan dalam penanganan. Jika bencana sudah terjadi, semua akan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, antisipasi sejak dini sangat diperlukan," tambahnya.
Sementara itu, Harmensyah dari BNPB menyampaikan, rapat ini bertujuan untuk memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi kemungkinan terburuk, agar tidak ada korban jiwa yang jatuh.
"Kami berharap semua Pemda yang berpotensi terdampak agar segera melakukan langkah antisipasi. Dalam penanganan bencana, semua harus disiapkan sejak awal," tegas Harmensyah.
Sementara itu, Aziz Yuliawan dari Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, pada laman Magma Indonesia melaporkan, sepanjang Sabtu (9/11), sejumlah aktivitas Marapi tercatat berdasarkan pengamatan visual dan instrumental.
Aktivitaas Marapi itu antara lain satu kali letusan, 27 kali gempa Hembusan, satu kali Harmonik, satu kali kali Tremor Non-Harmonik, 16 kali gempa Vulkanik Dangkal, 4 kali gempa Vulkanik Dalam, satu kali gempa Tektonik Jauh, dan 2 kali gempa Tremor Menerus.(mus)
0 Komentar