Gunung Marapi Kembali Erupsi

BUKITTINGGI, kiprahkita.com – Gunung Marapi kembali mengalami erupsi pada Selasa (31/12/2024) pukul 19.08 WIB. 

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi melaporkan, tinggi kolom letusan mencapai 500 meter di atas puncak, atau 3.391 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal terpantau mengarah ke timur laut.  

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 28 detik," ungkap Teguh Purnomo, dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi.  

Berdasarkan data dari laman Magma Indonesia, Gunung Marapi yang berstatus Waspada (Level II), telah beberapa kali mengalami erupsi sepanjang Desember 2024. 

Erupsi sebelumnya terjadi pada Minggu (29/12/2024) pukul 18.55 WIB, Jumat (20/12/2024) pukul 19.58 WIB, dan Jumat (13/12/2024) pukul 11.28 WIB.  

Laporan harian yang dirilis Ahmad Rifandi melalui laman Magma Indonesia mencatat, pada Senin (30/12/2024), Gunung Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-I. 

Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis teramati setinggi 100-150 meter dari puncak. Cuaca di sekitar gunung berawan hingga mendung dengan angin lemah mengarah ke timur laut dan timur.  

Aktivitas kegempaan juga terdeteksi, termasuk satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 2,1 mm dan durasi 12 detik, serta tujuh kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 1,9-3,5 mm, durasi 31-125 detik, dan S-P 15,1-48 detik.  

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, terkait aktivitas Gunung Marapi yang berstatus Waspada:  

1. Zona Aman: Masyarakat dan wisatawan diminta tidak memasuki radius 3 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).  

2. Potensi Lahar: Warga yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi diminta waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.  

3. Hujan Abu: Jika terjadi hujan abu, masyarakat disarankan menggunakan masker dan perlengkapan pelindung lainnya, serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik tebal.  

4. Hoaks: Seluruh pihak diimbau menjaga kondusivitas dan tidak menyebarkan informasi bohong.  

5. Koordinasi Pemerintah: Pemerintah daerah di wilayah terdampak diminta terus berkoordinasi dengan PVMBG dan Pos PGA Marapi untuk memperoleh informasi terkini.  

6. Informasi Resmi: Masyarakat dan instansi terkait dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui aplikasi Magma Indonesia, laman resmi PVMBG, dan media sosial PVMBG.  

Warga diharapkan tetap tenang, namun selalu waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Marapi. (mus)

Posting Komentar

0 Komentar