Revitalisasi PDIKM: Menuju Pusat Peradaban Minangkabau Modern

Pemko Padang Panjang Siapkan Langkah Revitalisasi PDIKM: Menuju Pusat Peradaban Minangkabau Modern

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Pemerintah Kota Padang Panjang mulai mempersiapkan langkah strategis dalam merevitalisasi Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM). Revitalisasi ini menjadi bagian dari program unggulan Wali Kota Hendri Arnis dan Wakil Wali Kota Allex Saputra, yang berkomitmen menjadikan sektor budaya dan pariwisata sebagai penggerak utama pembangunan daerah.

PDIKM Padang Panjang Direvitalisasi 

Langkah awal ditandai dengan pertemuan yang digelar di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) pada Kamis, 26 Juni 2025. Hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, jajaran instansi terkait, serta tim kurator profesional: Yusrizal KW, Tomi Iskandar Syarif, dan Eko Yanche Edrie.

“PDIKM merupakan salah satu destinasi unggulan yang kita miliki. Ke depannya, kita harapkan mampu menjadi lokomotif peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari sektor pariwisata,” ungkap Sekdako Sonny.

🌾 PDIKM: Warisan Budaya dengan Masa Depan Besar

Didirikan oleh almarhum Bustanul Arifin, PDIKM menyimpan kekayaan budaya Minangkabau yang sangat berharga: mulai dari arsip, foto, artefak, hingga narasi sejarah yang hidup. Tak heran jika lembaga ini disebut-sebut sebagai pusat dokumentasi terlengkap budaya Minang di Sumatera Barat.

Dalam proses revitalisasi ini, Pemko juga telah berkoordinasi dengan keluarga besar Bustanul Arifin yang belum lama ini berkunjung ke PDIKM. Rangkaian kegiatan besar juga telah disiapkan, termasuk agenda penyambutan tokoh nasional yang dijadwalkan berkunjung pada Desember 2025, sebagai bagian dari rangkaian pemugaran.

🎯 Gagasan dan Tantangan Revitalisasi

Tim kurator memaparkan berbagai gagasan pengembangan yang akan membawa PDIKM ke arah pusat peradaban Minangkabau modern.

Menurut Yusrizal KW, penting untuk menyamakan pijakan awal agar PDIKM tak hanya menjadi tempat dokumentasi, tapi juga sumber PAD dan pusat wisata edukatif berbasis budaya.

Sementara itu, Tomi Iskandar dan Eko Yanche Edrie menyoroti pentingnya inovasi digital dalam pengelolaan PDIKM. Keduanya menekankan bahwa PDIKM sangat potensial jika didukung dengan fasilitas modern, seperti penggunaan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) untuk pengalaman interaktif pengunjung.

“Sayang sekali kalau potensi besar ini tidak dimaksimalkan. Semua yang berkaitan dengan Minangkabau ada di sini. PDIKM layak menjadi destinasi utama kebudayaan di Sumbar,” tegas Tomi.

Hadir Yusrizal KW sebagai Tim Kurator 


Namun, mereka juga menggarisbawahi beberapa kelemahan yang perlu segera ditangani, seperti kurangnya strategi pemasaran yang efektif serta minimnya pemanfaatan teknologi dalam penyajian informasi budaya.

📈 Menuju Roadmap Jangka Panjang

Sebagai langkah nyata, Pemko bersama tim kurator sepakat untuk menyusun roadmap revitalisasi jangka panjang yang melibatkan sinergi lintas sektor—baik dari unsur pemerintah, akademisi, pelaku pariwisata, hingga komunitas budaya lokal.

Data kunjungan sepanjang 2024 menunjukkan potensi yang menjanjikan: 14.919 wisatawan mancanegara dan 24.360 wisatawan nusantara telah berkunjung ke PDIKM. Angka ini menjadi modal penting dalam mendorong destinasi ini menjadi ikon wisata budaya bertaraf nasional bahkan internasional.

💬 Penutup

Revitalisasi PDIKM bukan hanya tentang renovasi fisik, tetapi menyangkut penguatan identitas, pelestarian warisan budaya, dan penciptaan nilai ekonomi berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang solid dan visi yang terarah, PDIKM diyakini mampu bertransformasi menjadi pusat kebudayaan Minangkabau yang relevan di era modern, sekaligus mengangkat citra Padang Panjang sebagai kota budaya di jantung Sumatera Barat. (HR/Yus MM/BS*)

Posting Komentar

0 Komentar