Edisi Memorial Bersama Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor dan Bupati Eka Putra pada Festival Jelajah Wisata Pesona Pagaruyung 2022

TANAH DATAR, kiprahkita.com Ini adalah iven festival bertajuk Jelajah Wisata Pesona Pagaruyuang berlangsung meriah kala itu. Ada seribuan warga menyaksikannya. Ada banyak seni budaya anak nagari yang ditampilkan. Arak-arakan talam termasuk yang menyedot banyak perhatian saat itu.

FESTIVAL – Kedatangan Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor, Bupati Eka Putra, dan tamu kehormatan lainnya disambut dengan berbagai prosesi adat, pada Festival Jelajah Wisata Pesona Pagaruyung.(musriadi musanif)


Arak-arakan talam itu dilakukan Bundo Kanduang, menggambarkan beragam adat budaya yang hingga kini masih hidup subur di tengah-tengah masyarakat Nagari Pagaruyuang, sebagaimana dilakukan ketika manjalang mintuo, manujuah bulan, turun mandi, dan sebagainya.

Selain budaya, iven itu juga menghadirkan beragam kesenian dan kuliner tradisional. Festival semakin menarik, karena juga dilengkapi dengan Offroad Jelajah Wisata Pesona Pagaruyung.

Walinagari Irmaidinal Dt. Mogek menjelaskan, dengan iven ini diharapkan akan mampu membangkit kembali adat salingka nagari, sekaligus memperkenalkan berbagai objek wisata yang ada di nagari, begitu pula dengan adat budaya dan kesenian tradisional.

"Kegiatan ini kami laksanakan sebagai ajang promosi wisata yang ada di nagari, karena selain Istano Basa Pagaruyung, masih banyak lagi objek wisata nagari yang belum terekspos dengan harapan para wisatawan bisa berlama-lama berada di nagari. Kami meminta dukungan dari seluruh lapisan masyarakat nagari dan juga pemerintah, agar kegiatan ini ke depan bisa lebih baik lagi dan berkembang,” katanya.

Bupati Tanah Datar Eka Putra dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan event kali ini terbilang istimewa, karena selain disaksikan masyarakat dan tokoh-tokoh Nagari Pagaruyuang, event juga dihadiri Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor dan Staf Khusus Kementerian Koperasi UMKM Edi Satria.

Eka menyebut, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menetapkan pariwisata sebagai sektor unggulan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena dinilai memiliki banyak dampaknya terhadap sektor lain seperti pertanian, industri kecil, perdagangan, transportasi, kuliner, dan penyerapan tenaga kerja.

"Salah satu program kerja di sektor pariwisata kami adalah Satu Nagari Satu Event. Setiap nagari di Tanah Datar mempunyai event wisata yang bernilai jual tinggi dan diminati oleh para wisatawan. Melalui pelaksanaan event ini, kami harapkan akan memacu aktifnya sanggar-sanggar kesenian di nagari, klub olahraga, UMKM, meningkatkan kunjungan wisata ke nagari dan akhirnya terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat," terangnya.

Dari sembilan iven yang telah dilaksanakan, sedikitnya terjadi perputaran uang hingga Rp7 miliar dengan total pengunjung sekitar 60 ribu orang kala itu. Kapan lagi event ini akan digelar?

Selain aspek finansial, bupati juga berharap, dengan adanya event ini akan dapat menggali kekayaan adat budaya, khususnya di Nagari Pagaruyung, untuk selanjutnya diwariskan ke anak cucu. Tidak itu saja, dengan adanya event ini berbagai potensi Nagari Pagaruyung dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat dan pengunjung.

"Kita bersyukur dan bangga karena Nagari Pagaruyung memiliki destinasi wisata yang sangat terkenal sampai ke mancanegara, yaitu Istano Basa Pagaruyung. Istano ini kita jadikan ikon untuk menarik wisatawan datang ke destinasi lainnya yang ada di Tanah Datar,” sebut bupati.

Wamenaker Afriansyah yang merupakan putra asli Pagaruyung ini kala itu, menyampaikan rasa bangganya karena hari ini telah sampai di kampung halaman ibunda tercintanya. "Saya ucapkan terima kasih atas sambutan yang sangat luar biasa ini," ujarnya.

Terkait dengan program unggulan pemerintah Kabupaten Tanah Satu Nagari Satu Event, Wamenaker sangat mendukung program ini dan berharap apa yang menjadi tujuan utama dari program ini, akan tercapai sesuai dengan harapan. (musriadi musanif)

Baiklah, kita pilih cerita/penjelasan tentang tradisi manjalang mintuo dalam adat Minangkabau, cek ya apakah sudah disampaikan dengan benar dan tidak keliru secara adat. Jika ada keliru silahkan koreksi di laman komentar ya!

Cerita tentang Manjalang Mintuo dalam Tradisi Minangkabau

Manjalang mintuo adalah salah satu tradisi penting dalam adat Minangkabau yang masih hidup hingga kini. Tradisi ini dilakukan oleh pihak perempuan setelah berlangsungnya pernikahan, sebagai bentuk kunjungan resmi ke rumah orang tua pihak laki-laki (mintuo). Sebagaimana adat kebiasaan di sini, bila padusi sudah menikah maka laki-laki sebagai suami akan diantar oleh kaumnya untuk tinggal dan menetap di rumah mertuanya (orang tua padusi/istri).

Nah dalam pelaksanaan manjalang mintuo, rombongan keluarga pihak perempuan datang dengan tertib dan penuh adat, dipimpin oleh Bundo Kanduang serta para ninik mamak. Mereka membawa talam berisi makanan adat, seperti lamang, kue tradisional, dan hidangan khas lainnya. Arak-arakan talam ini melambangkan rasa hormat, sopan santun, dan ikatan kekeluargaan antara dua suku yang telah dipersatukan oleh pernikahan.

Salah Satu Kue Tradisional Lamang dan Inti dari Kelapa

Setibanya di rumah mintuo, rombongan disambut secara adat. Terjadi pasambahan, yaitu dialog adat antara kedua belah pihak, sebagai tanda bahwa kunjungan tersebut diterima secara terhormat. Melalui manjalang mintuo, pihak perempuan memperkenalkan diri secara resmi sebagai bagian dari keluarga pihak laki-laki, meskipun dalam sistem adat Minangkabau garis keturunan tetap mengikuti pihak ibu.

Tradisi ini mengandung nilai luhur, seperti: menghormati orang tua, mempererat silaturahmi, menjaga marwah keluarga, serta melestarikan adat dan budaya Minangkabau.

Hingga kini, manjalang mintuo masih dilaksanakan di berbagai nagari, termasuk di Nagari Pagaruyuang, berdampingan dengan tradisi adat lainnya seperti manujuah bulan, turun mandi, dan upacara adat lainnya yang mencerminkan kekayaan budaya Minangkabau. Nanti kita bahas di episode berikutnya. Bersambung*

Posting Komentar

0 Komentar