Bupati dan Istri Akhirnya Tiba di Pamusihan

Mobil dinas BA 1 E yang ditumpangi bupati Tanah Datar diiringi BA 17 E yang ditumpangi Ny. Lise saat melintasi jalan menuju Pamusihan.(prokopim td)

BACA JUGA


LINTAU, kiprahkita.com - Setelah lama diharap dan melintasi jalan bermedan berat, akhirnya yang dinanti-nanti masyarakat Jorong Pamusihan Nagari Tanjuang Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara jadi kenyataan. Bupati Tanah Datar ‘merapat’ ke daerah terpencil di pelukan kawasan hutan itu.


Dalam perjalanan menuju daerah di aliran Batang Sinamar itu, Bupati Eka Putra didampingi sang istri yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Lise, Kabag Protokopim Dedi Tri Widodo, dan diantar langsung oleh Camat Lintau Buo Utara Arif Gani bersama Wali Nagari Tanjung Bonai Bendrizal.


Di Komplek SD Negeri 28 Tanjung Bonai yang punya murid 26 orang itu, rombongan bupati disambut Kepala Sekolah Hardison bersama majlis guru, niniak mamak, bundo kanduang, dan tokoh masyarakat.


SDN 28 Tanjuang Bonai yang terletak di pinggiran Batang Sinamar itu punya murid sangat sedikit, bahkan dalam satu lokal ada yang cuma tiga orang. Tapi semangat mereka bukan main. Berjalan kaki lebih dari dua kilometer melewati jalan tanah, atau naik rakit kayu menyeberangi Batang Sinamar sudah biasa mereka lakoni.


Di sekolah itu pula, bupati memberikan bantuan dalam bentuk pakaian tari, sebagai usaha memotivasi para murid terus berlatih mengembangkan bakat di bidang seni budaya, yang beberapa waktu belakangan memang sedang jadi perhatian Bidang Kebudayaan pada Dinas Dikbud setempat/


Bupati menegaskan, untuk kelancaran Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Tanah Datar akan berupaya memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya.

Bupati dan istri disambut masyarakat Pamusihan.(prokopim td)

"Kita akan berusaha mewujudkan apa yang menjadi harapan kepala sekolah, guru, murid dan masyarakat untuk sekolah ini. Mudah-mudahan apa yang menjadi cita-cita dapat terealisasi secepatnya," ujarnya.


Kepala Sekolah Hardison kepada bupati dan rombongan melaporkan, kendati hanya punya 26 orang murid, namun pihaknya bersama majlis guru mendorong untuk berkreasi di segala bidang, salah satunya di bidang kesenian.


"Alhamdulillah, anak-anak kaita ini dibimbing tenaga pengajar berkompeten di bidangnya, memanfaatkan fasilitas yang ada. Itulah tantangan bagi kami, untuk mewujudkan generasi berkualitas dengan sarana yang sangat terbatas," ujarnya.


Kawasan SDN 28 Tanjuang Bonai di Pamusihan itu, sesungguhnya sangat memungkinkan dikembangkan menjadi destinasi wisata petualangan. Dengan posisi strategis di aliran sungai, ada hamparan yang bisa digunakan untuk berkemah, arung jeram, berenang di air deras, dan bentuk-benuk wisata edukasi lainnya. “Di sini juga ada gua purba,” sebut Walinagari Bendrizal.(prokopim td; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar