![]() |
Najmuddin M. Rasul, Ph.D |
PADANG, kiprahkita.com - Dosen Komunikasi Politik Universitas Andalas (Unand) Najmuddin Muhammad Rasul, Ph.D menyebut, keputusan untuk membabat politik uang (money politic) adalah langkah bagus untuk demokrasi berkualitas.
"Politik uang itu merusak demokrasi. Kondisi demikian tentu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Masalahnya ,tidaklah mudah untuk mengikis sampai habis. Perlu usaha kreatif dan langkah bersama, melibatkan semua elemen yang ada di masyarakat," ujarnya.
Najmuddin mengatakan, justeru memancing aktor dan elit politik semakin tertantang untuk melakukan money politic. Menurut saya, money politic tidak bisa dihilangkan, tapi dapat diminimalisasi. Untuk itu, selesaikan money politic ini di hulu, bukan di hilir," jelasnya.
Artinya, imbuh Najmuddin, untuk memenimalisir money politic yang diduga dilakukan oleh para elit parpol, maka aksi bersih-bersihnya diawali dari aktor politik, calon aktor politik, dan elit parpol.
Najmuddin menyebut, pihak-pihak yang patut diduga melakukan money politic adalah para calon yang akan duduk di parlemen dan eksekutif.
Untuk itu, tuturnya, dia pun berharap pada elit parpol untuk serius melakukan rekrutmen kader, dan pendidikan politik yang berkesibambungan. Dengan demikian, proses akan dapat berjalan dengan baik sesuai nilai-nilai demokrasi, yaitu langsung, umum, bebas, dan rahasia atau luber.
"Bila aktor dan elit politik membiarkan agenda money politic, maka perbuatan mereka itu tergolong kepada upaya pembusukan politik (political decay), dan ini merusak demokrasi," tegasnya.
KUALITAS
Di sisi lain, ujarnya, Pemilu adalah siklus lima tahunan demokrasi. Untuk itu, jadikanlah ia demokratis dan menyenangkan. Pelaksanaan pemilu ini, ujarnya lagi, merujuk pada konstitusi dan regulasi lainnya.
Dikatakan, kesuksesan Pemilu sangat ditentukan oleh regulator, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Pilpres bertujuan mencari calon presiden yang memiliki kemampuan leadership, yang bisa membawa perubahan Bangsa Indonesia menjadi lebih baik di masa mendatang. Sedangkan pemilihan legislatif untuk mencari legislator dan senator yang mumpuni. Artinya, sosok-sosok yang mengerti fungsi utama parLemen, yaitu fungsi legislasi, budget dan pengawasan," jelasnya.
Kekuatan dan kualitas legislator, tegasnya, akan membuat keseimbangan politik yang disebut dengan istilah check and balances.
Saya, ujarnyam mengharapkan kepada para calon legislatif untuk dapat memahami betapa pentingnya kualitas legislator. Dengan demikian, mari jadikan sarana melahirkan elit politik yang berkualitas.
"Saya minta pada elit parpol untuk mengutamakan kader yang berkualitas untuk dicalonkan sebagai calon legislatif. Kemudian baru caleg eksternal yang memiliki kemampuan dalam pengetahuan politik. Menurut saya, kualitas parlemen sangat ditentukan oleh kebijakan elit parpol," ujarnya.(mus)
0 Komentar