PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Dinihari menjelang Subuh, Ahad (26/5), Gunung Marapi meletus. Tinggi kolom abu letusannya mencapai satu kilometer atau 1.000 meter dari puncak.
"Terjadi erupsi Gunung Marapi, pada hari Minggu, 26 Mei 2024, pukul 03:50 WIB. Tinggi kolom letusan teramati lebih kuran seribu meter di atas puncak, atau 3.891 meter di atas permukaan laut (mdpl)," ujar Pejabat Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi Ahmad Rifandi.
Menurut laporan yang dirilis pada laman Magma Indonesia itu disebutkan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 63 detik.
Seorang anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Radi Alfurqani JZ03APM melaporkan, abu erupsi Marapi itu, tadi pagi sudah mencapai Pariaman. "Betul pak, abu vulkanik sampai ke Pariaman tadi pagi," jelasnya.
Sementara Ahmad Fitri dari Batipuah Baruah, Kecamatan Batipuh, abu vulkanik terlihat menutupi tanaman di kebun warga tadi pagi. "Gunung Marapi erupsi lagi, sekarang Batipuah Baruah kebagian abunya," ujar dia.
Ahmad menyebut hal itu, karena selama Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu erupsi sejak 3 Desember 2023, abu vulkanik jarang sampai ke nagari, karena saat Marapi meletus, arah angin kerap ke Padang Panjang, Padangluar, Bukittinggi, hingga Padang Pariaman.
Dari foto yang dirilis Magma Indonesia, selain semburan abu vulkanik, di puncak Marapi juga terlihat semburan api, yang biasa muncul ketika terjadi erupsi dan nampak jelas di malam hari.
Dari laporan Gunung Marapi, pukul 00.00-06.00 WIB terbaca adanya satu kali letusan atau erupsi, empat kali hembusan, satu kali tornillo, tiga kali vulkanik dalam, satu kali tektonk jauh, dan satu kali tremor menerus.
Sedangkan sepanjang Sabtu (25/5), laman Magma Indonesia mencatat aktivitas Marapi sebanyak dua kali hembusan, satu kali vulkanik dalam, dua kali tektonik lokal, dua kali tektonik jauh, dan empat kali tremor menerus.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menempatkan Gunung Marapi pada Status Level III atau Siaga, sejak 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB.
Keputusan itu diambil pemegang otoritas kegunungapian nasional tersebut, setelah melakukan monitoring dan evaluasi, baik secara visual maupun instrumental. Aktivitas gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu masih fluktuatif.
Sekaitan dengan status yang tetap level III itu, maka sesuai rekomendasi PVMBG, maka ini hal-hal yang harus dilakukan semua pihak terkait:
1. Penutupan Wilayah Radius 4,5 Km dari Pusat Erupsi
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan para pendaki, pengunjung, serta wisatawan diminta untuk tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan, di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek.
2. Mewaspadai Potensi Bahaya Lahar
Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi Marapi, diminta untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama pada saat musim hujan.
3. Penggunaan Masker dan Perlengkapan Pelindung
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut, guna menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA). Selain itu, perlengkapan lain seperti kacamata dan pakaian yang melindungi kulit juga disarankan.
Disamping itu, penting untuk mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik untuk mencegah kerusakan.
4. Menjaga Kondusivitas Masyarakat dan Menghindari Hoaks
Seluruh pihak diminta untuk menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, dengan tidak menyebarkan informasi palsu atau hoax yang dapat memicu kepanikan. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.
5. Koordinasi antara Pemerintah Daerah dan PVMBG
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung, atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi Marapi di Jl. Prof. Hazairin No. 168 Bukittinggi, untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
6. Memantau Informasi Melalui Aplikasi dan Media Sosial
Masyarakat, instansi pemerintah, dan instansi terkait lainnya disarankan untuk memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi terkait Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia, serta melalui akun media sosial PVMBG pada platform Facebook, Twitter, dan Instagram.(musriadi musanif)
0 Komentar