AGAM-SUMBAR, kiprahkita.com –Eidisi Bikin haru anak bangsa. Sumbar memang nagari kuat. Sat set-sat set dan tanpa banyak drama. Relawan dari Humanies Project (@humaniesproject ) langsung bergerak membangun hunian sementara di salah satu titik terdampak banjir di Jorong Labuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Di tengah kondisi darurat, saat banyak korban masih berjuang memulihkan diri, kehadiran Humanies Project menjadi secercah harapan. Hunian ini bukan sekadar tempat berteduh, tapi ruang aman sementara bagi keluarga yang kehilangan rumah dari terpaan angin dingin malam, hujan, dan panas, sekaligus bukti bahwa kemanusiaan masih hidup dan berjalan di negeri ini.
Yang bikin banyak orang terharu dan gagal fokus, terpampang jelas sebuah spanduk bertuliskan
“Hunian Sementara dari Rakyat Indonesia.”
Kalimat sederhana, tapi maknanya sangat dalam. Ini tentang rakyat yang saling menjaga ketika kita sedang diuji dalam sebuah keadaan. Sebuah pemandangan langka, namun sangat menenangkan di tengah duka mereka.
Panjang umur kebaikan untuk Humanies Project dan seluruh relawan yang bergerak tanpa pamrih. Semoga semakin banyak dan cepat pulih ranah Minang kita. #ceritapadang #prayforsumatera #prayforsumbar
Ya di saat air bah menyisakan lumpur, puing, dan duka yang belum sempat dibereskan, ada tangan-tangan yang memilih untuk tidak menunggu. Tanpa banyak kata, tanpa drama, relawan Humanies Project itu langsung turun ke Jorong Labuah, Kabupaten Agam. Mereka datang bukan membawa janji, tapi aksi: membangun hunian sementara bagi mereka yang kehilangan segalanya.
Di tengah kondisi darurat, ketika para penyintas masih berusaha berdiri di atas trauma dan kelelahan, kehadiran ini terasa seperti napas panjang yang menenangkan. Hunian itu mungkin sederhana, tapi maknanya jauh lebih besar dari sekadar atap dan dinding. Ia adalah ruang aman sementara, tempat keluarga bisa beristirahat, merangkai ulang harapan, dan merasa bahwa mereka tidak sendirian.
Ada satu hal yang membuat banyak orang terdiam lama: sebuah spanduk yang terpampang jelas bertuliskan,
“Hunian Sementara dari Rakyat Indonesia.”
Kalimatnya singkat, tanpa hiasan. Tapi justru di situlah kekuatannya. Ia bercerita tentang solidaritas, tentang rakyat yang saling menjaga ketika negara kehidupan sedang menguji. Tentang empati yang berjalan dari hati ke hati, tanpa perlu sorotan berlebihan. Pemandangan seperti ini mungkin jarang, tapi selalu berhasil menenangkan—seperti pengingat bahwa kemanusiaan belum padam.
Humanies Project dan para relawan mengajarkan kita bahwa kebaikan tidak harus ribut untuk terasa. Cukup hadir, cukup peduli, cukup bergerak. Dan dari sanalah harapan tumbuh kembali, pelan tapi pasti.
Panjang umur kebaikan.
Semoga ranah Minang segera pulih, dan semoga semangat saling menjaga ini terus hidup, bahkan setelah bencana berlalu. (by Cerita Padang. Portal Informasi Padang)*
#ceritapadang #prayforsumatera #prayforsumbar

0 Komentar